Warga Swadaya Perbaiki Jalan Tergerus Abrasi di Pantai Pebuahan

Warga Swadaya Perbaiki Jalan Tergerus Abrasi di Pantai Pebuahan

I Ketut Suardika - detikBali
Rabu, 08 Jun 2022 06:15 WIB
Akses jalan yang tergerus abrasi diisi dengan karung pasir, Selasa (7/6/2022)
Akses jalan yang tergerus abrasi diisi dengan karung pasir, Selasa (7/6/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali
Jembrana -

Akses jalan umum di pemukiman warga pesisir Pantai Pebuahan, Jembrana rusak tergerus abrasi. Warga swadaya memperbaiki jalan agar akses jalan satu-satunya tidak hancur putus dan warga terisolasi. Perbaikan jalan yang dilakukan oleh warga dengan cara menyumpal bagian bawah jalan menggunakan karung plastik yang diisi dengan pasir laut lalu. Ribuan karung dimasukkan ke bawah jalan rabat beton berongga.

Karung pasir itu untuk menahan rabat beton agar tidak ambruk. "Sudah dua minggu perbaiki jalan ini, ada sekitar 100 meter," kata Kirom (30) salah satu warga Banjar Pebuahan kepada detikBali, Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, akses jalan beton yang memiliki lebar 3 meter ini, bagian bawah jalan hampir semua tergerus abrasi. Sehingga dudukan jalan itu hampir separuh lebih hilang dan kelihatan di bawah jalan itu lobang seperti goa. "Kalau tidak disumpal, jalan ini akan ambruk jebol," ungkapnya.

Menyiasati itu, lanjut Kirom, bersama beberapa warga berinisiatif menyumpal bagian bawah jalan itu menggunakan kampil atau karung plastik berisi pasir laut. "Mudah-mudahan bisa bertahan untuk sementara. Karena ini akses satu satunya bagi warga di sini, untuk nelayan membawa ikan," jelasnya.



Untuk biaya, kata Kirom, sepanjang 100 meter jalan sudah menghabiskan ribuan karung untuk menyumpal jalan. Biaya oleh warga sendiri secara swadaya, salah satunya Jubaidah (82) yang menyumbang untuk biaya pembelian karung. "Kalau biaya sudah Rp 5 juta lebih ini," ujarnya.

Bahkan Jubaidah, ikut juga mengisi karung dengan pasir yang akan dimasukkan ke bawah jalan yang berlubang agar jalan tidak terputus. "Saya sudah tua, tapi saya masih punya anak cucu di sini. Apalagi mereka sering lewat jalan ini untuk bekerja," kata Jubaidah.

Akses jalan yang diperbaiki, merupakan satu-satunya jalan akses jalan ratusan warga. Karena jalan sebelah timur sudah putus total, sehingga jalan satu-satunya lewat sebelah barat. "Dulu jalan ini tersambung dengan jalan yang timur, sekarang sebelah timur sudah putus. Kalau di sini juga putus tidak bisa lewat lagi," terangnya.

Menurutnya, abrasi yang sudah terjadi sejak belasan tahun ini, memang banyak menyisakan masalah terutama akses jalan sudah ada yang terputus karena tergerus abrasi dan rumah warga banyak yang hancur. Karena itu, Jubaidah dengan beberapa warga antusias swadaya untuk memperbaiki jalan yang hampir jebol karena abrasi. Sebelum nanti dilakukan penyenderan oleh pemerintah. "Kalau dibiarkan bisa hancur jalan," ungkapnya.

Jubaidah dan warga lain berharap bisa mendapat perhatian pemerintah terkait akses jalan. "Pemerintah ada sih janji, tahun depan. Kalau menunggu sampai 2023. Jangankan sampai menunggu enam bulan, kalau sudah ombak besar enam menit saja sudah hancur," keluhnya.

Jubaidah juga mengaku, rumahnya terancam tergerus abrasi. Bahkan, saat ini rumahnya sudah dikelilingi dengan berondong buatan sendiri yang terbuat dari batu dalam rakitan kawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads