Ketut Wiriawan menceritakan kisah hidupnya hingga meraih gelar doktor kepada detikBali saat ditemui di rumahnya, Senin (6/6/2022). Ia mengatakan, sebagian besar masyarakat di wilayahnya berprofesi sebagai nelayan.
Faktor lingkungan itu pula yang membuatnya ikut melaut sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Terlebih lagi, Wiriawan sejak kecil sudah sering diajak melaut oleh ayahnya.
Sejak itu pula Wiriawan mencintai hobinya sebagai seorang pelaut. Bahkan, saat lulus SMP pada tahun 1996, ia sempat tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Selain karena jarak sekolah dengan rumahnya yang sangat jauh, kebanyakan teman-temannya saat itu juga tidak melanjutkan ke jenjang SMA. Mereka beranggapan bahwa punya ijazah SMP saja sudah cukup.
Singkat cerita, tiba-tiba Wiriawan berpikir dan punya motivasi dari dalam dirinya untuk kembali melanjutkan sekolah. Sempat jeda, Wiriawan pun akhirnya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
"Tapi, karena waktu itu setelah saya lulus SMP tidak langsung melanjutkan ke jenjang SMA, akhirnya saya tidak diterima di SMA negeri. Sehingga, saya terpaksa sekolah di SMA swasta yang ada di Amlapura," kata Wiriawan.
Setelah lulus SMA, Wiriawan semakin termotivasi untuk terus mengejar ilmu. Suatu hari, ia sempat mengikuti pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata (PPLP) Pansophia Singaraja. Dari sana pula, Wiriawan memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1 di Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan mengambil program studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Sembari menyelesaikan kuliah S1, Wiriawan juga sempat menjadi honorer di SDN 4 Bugbug dan mengajar Bahasa Inggris. Tahun 2005, ia lulus S1 dan melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana (S2) di Undiksha Singaraja. Tahun 2011, Wiriawan lulus sebagai sebagai Magister Pendidikan.
Selama kuliah, ia juga sempat mengajar sebagai honorer di beberapa sekolah di Karangasem. Wiriawan pernah mengajar di SMPN 3 Abang selama beberapa tahun dan ia memilih pulang pergi (PP) kuliah sambil mengajar sekaligus tetap aktif melaut.
Tahun 2016 hingga sekarang, Wiriawan tercatat sebagai seorang dosen di STKIP Agama Hindu Amlapura dan mengajar program studi (Prodi) Bahasa Inggris. Lantaran motivasinya yang tinggi untuk terus belajar, akhirnya ia melanjutkan kuliahnya ke jenjang doktoral (S3) di UNHI Denpasar.
Tepat pada 7 Mei 2022 lalu, Wiriawan diwisuda sekaligus membuktikan bahwa seorang nelayan dari pesisir Desa Bugbug berhasil meraih doktor di bidang pendidikan. Selama menempuh pendidikan dan mengajar sebagai seorang dosen, ia mengaku tetap menjalani profesinya sebagai seorang nelayan. Melaut dulu, mengajar kemudian.
"Selama saya menempuh pendidikan, saya tetap menjalani profesi sebagai nelayan dan itu pintar-pintaran kita memanajemen waktu. Contoh saya biasanya melaut dari pukul 04.00 WITA sampai pukul 08.00 WITA, setelah pulang saya kemudian setelah itu langsung mengajar," kata Wiriawan.
Wiriawan menambahkan, kekurangan bukanlah halangan untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Bahkan, ia menyebut sebagian besar biaya kuliahnya merupakan dari hasil sebagai nelayan. Kini ia menjabat sebagai Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di STKIP Agama Hindu Amlapura.
"Sedangkan untuk keempat anak saya yang sekarang saya tidak pernah menuntut untuk mengikuti jejak saya, tapi akan saya arahkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki," ucap Wiriawan.
Riwayat pendidikan Dr. I Ketut Wiriawan S.Pd., M.Pd.
- SDN 7 Bugbug 1987-1993
- SMPN 4 Amlapura 1993-1996
- SMA Parisadha Amlapura 1997-2000
- Universitas Mahasaraswati Denpasar (S1) 2001-2005
- Undiksha Singaraja (S2) 2009-2011
- UNHI Denpasar (S3) 2016-2022.
(iws/iws)