Pihak rumah sakit umum (RSU) Negara pun memberikan keterangan mengenai pasien yang meninggal pada Senin (16/5/2022) sore sekitar pukul 17.00 WITA.
Korban dipastikan memang meninggal saat dalam perawatan RSU Negara dengan gejala gejala mengarah rabies.
"Dari gejala pasien, rabies," kata Direktur RSU Negara Ni Putu Eka Indrawati saat dikonfimasi detikBali melalui sambungan telepon.
Dokter Eka menjelaskan, berdasarkan data hasil anamnese, pada hari Selasa 5 April 2022 pasien digigit anjing tetangganya. Kemudian lapor ke Puskemas 1 Negara, setelah dilakukan observasi dan penanganan awal pasien pulang untuk rawat jalan.
Kemudian pada Minggu 10 April, anjing yang menggigit pasien hilang dari rumah tetangga pemilik anjingnya. Sehingga keluarga pasien melapor lagi ke puskemas yang sama dan dengan observasi lagi.
Setelah sebulan kemudian, tepatnya Kamis 12 April, mengeluhkan panas, gelisah, muntah setiap diberi minum, hiperaktif, sering menangis, dan setiap bertemu banyak orang panik.
Keesokan harinya, Jumat 13 April dibawa ke Puskesmas 1 Negara. Pasien lalu diberi suntikan VAR pertama.
Karena pasien tidak kunjung sembuh, Sabtu (14/5/2022) dirujuk ke IGD RSU Negara dan rawat inap.
Keluarga meminta rujukan ke rumah sakit karena pasien nambah gelisah, tidak tidur 2 hari. Hingga akhirnya, meninggal pada Senin (16/5/2022) sore.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak balita meninggal dengan riwayat digigit anjing terduga positif rabies milik tetangganya.
Dugaan positif rabies itu terlihat dari gejala korban sebelum menghembuskan napas terakhir, Senin (16/5/2022) sore.
(kws/kws)