Pelaku Video Joged India Datangi Pura, Minta Maaf-Gelar Guru Piduka

Pelaku Video Joged India Datangi Pura, Minta Maaf-Gelar Guru Piduka

Agus Eka - detikBali
Senin, 09 Mei 2022 14:29 WIB
Pelaku pembuat video Tiktok joged India di Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, meminta maaf.
Pelaku pembuat video Tiktok joged India di Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, meminta maaf. (Foto: istimewa)
Gianyar -

Para pelaku pembuat video Tiktok joged India di Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, akhirnya meminta maaf.

Mereka datang ke pura sekira pukul 17.00 WITA, Minggu (8/5/2022).

Di hadapan prajuru atau pengurus pura, dan tokoh adat Desa Bedulu, Gusti Ngurah Made Serana, mereka mengakui kesalahannya telah membuat video tersebut di depan pura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga meminta maaf kepada masyarakat karena video itu telah membuat heboh.

Para wanita yang diketahui berasal dari Denpasar dan Badung, ini mengatakan tidak ada maksud melecehkan kawasan itu.

ADVERTISEMENT

Mereka hanya spontan membuat video setelah melaksanakan persembahyangan di pura tersebut.

Bandesa Bedulu Gusti Ngurah Made Serana mengatakan, kedatangan rombongan ibu-ibu yang viral dalam video Tiktok berjoged India itu disambut baik pihaknya.

Saat itu juga telah dilakukan upacara khusus, guru piduka atau upacara untuk memohon maaf secara niskala atas perbuatan yang dilakukan di kawasan itu.

Rupanya video itu sudah dibuat pada Maret 2022 lalu, namun baru diunggahnya awal Mei lalu.

Mereka adalah para pegiat yoga yang berasal dari berbagai desa wilayah Badung dan Denpasar.

Mereka kemudian saling kenal setelah beberapa kali bertemu saat kegiatan yoga di berbagai tempat.

Suatu saat, kelompok ini sepakat untuk Tirta yatra atau wisata religi untuk sembahyang ke Pura Samuantiga. Pasca diunggah pemilik akun tiktok @shinta_dewi78, video itu ditonton hingga lebih 100 ribu kali.

Video itu pun dapat kecaman karena menampilkan tarian bukan tradisional Bali, lalu dibuat di kawasan pura, dan menggunakan musik ber-genre India.

"Ya karena itu videonya disayangkan," kata Bendesa yang juga anggota DPRD Gianyar ini.

Gusti Serana mengatakan, untuk antisipasi kejadian serupa, pihaknya akan membuat imbauan agar pamedek atau umat yang datang bisa lebih memahami apa yang dilarang di kawasan itu.

"Sebetulnya kami sudah imbau umat untuk tetap ke pura sesuai tujuan. Tata cara pamedek saat ke pura. Namun masalah ini memang kami tidak bisa prediksi. Tidak mungkin juga kami mengawasi selama 24 jam. Intinya kita semua harus saling mengerti dan memahami kita sedang berada di mana dan tempat apa," pungkasnya.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads