Video ibu-ibu joget India di depan Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali terus mengundang kontroversi.
Selain menuai kecaman netizen dan para tokoh, termasuk PHDI Gianyar, video menari India itu juga memantik reaksi dari Bendesa Bedulu, Gusti Ngurah Made Serana.
Bahkan, Gusti Ngurah Serana meminta agar kelompok ibu-ibu yang menari India dan videonya viral di akun Tiktok itu segera memberikan klarifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait video, Bendesa Bedulu, Gusti Ngurah Made Serana dengan tegas, menyatakan jika video itu kurang pantas.
"Kurang pantas, apalagi itu kan menari India dan di pura (Samuantiga). Kurang pantas itu,"tandas Gusti Ngurah Serana, Jumat (6/5/2022)
Lebih lanjut, bendesa yang juga Anggota DPRD Gianyar itu menyatakan sudah menghubungi pembuat konten.
"Saya kami WA (whatsapp). Nanti setelah tanggal 7 Mei 2022 ini mereka akan memberikan klarifikasi ke pura (Samuantiga)," ungkapnya.
Saat klasifikasi nanti, lanjut Gusti Ngurah Serana, selaku bendesa, pihaknya akan mempertanyakan maksud dan tujuan menari di pura.
"Karena secara persis saya tidak tahu keperluan mereka apa. Kalau dari pakaian sudah bagus, pakaian ke pura. Tapi tariannya itu. Makanya nanti setelah tanggal 7 akan kami tanyakan agar lebih jelas,"tegasnya.
Selain itu, Gusti Ngurah Serana menjelaskan, jika selama ini, pihak pura dan prajuru desa adat tidak pernah membatasi pemedek atau umat yang hendak tangkil menghaturkan bakti.
Hanya saja, pihaknya berharap, para pemedek bisa melaksanakan sembahyang dan berkelakuan sesuai ajaran atau aturan agama Hindu Bali.
(dpra/dpra)