Bule yang membuat heboh karena mengaku dilecehkan di Pantai Kuta, ternyata warganegara Australia. Perempuan berambut pirang itu diketahui telah kembali ke negaranya paska videonya viral di media sosial.
"Setelah upload di medsos, katanya wisatawan itu balik ke Australia," Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Selasa (26/4/2022).
Dijelaskan Suryanegara, keberadaan bule itu sempat ditelusuri oleh Dinas Pariwisata Badung. Namun yang bersangkutan ternyata sudah kembali ke Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryanegara menambahkan, pihaknya juga belum mengetahui siapa pelaku sebenarnya dari pelecehan yang menimpa perempuan itu. Pasalnya, belum ada kejelasan dari bule tersebut soal ciri ciri pelaku.
Kasus bule dilecehkan di Pantai Kuta sempat heboh karena sebuah video yang beredar di media sosial viral Jumat (22/4/2022). Bule perempuan berkacamata itu mengeluh orang orang sekitarnya mengganggunya saat berjalan di Pantai Kuta, Bali.
Ia menyebut dirinya telah dilecehkan saat berjalan di pantai. Hal itu diduga terkait dengan keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang berkedok jadi penjual tisu yang memaksanya membeli.
Perempuan berkacamata itu menyebut Kuta adalah yang terburuk, dan ia berjanji bahwa ia tak akan pernah lagi kembali ke Kuta, bahkan ke Bali. Dalam video singkat yang menyebar di Instagram itu, si bule berbaju putih menyebut, "Kuta is the worst" (Kuta adalah yang terburuk).
"People are harassing you when you walk on the beach (orang orang melecehkanmu saat kamu berjalan di pantai)," kata dia.
Ia melanjutkan dengan berkata, "and It's annoying (dan itu mengganggu)."
Perempuan itu menyebut bahwa ia tidak mau lagi kembali ke Kuta. Ia bahkan menyebut bahwa ia tak mau lagi kembali ke Bali.
"I don't wanna come back to Kuta, or to Bali (saya tidak mau kembali ke Kuta, atau ke Bali)," tegasnya.
"It's terrible, It is really terrible (Itu buruk, itu sangat buruk)," ia menambahkan.
Di akhir video, perempuan itu menyebut bahwa ia merasa beruntung karena ia akan pulang ke negaranya besok.
"I'm so glad that I am going home tomorrow (Saya beruntung karena saya akan pulang besok)," tutupnya.
Video viral tersebut direspon cepat oleh sejumlah kalangan di Bali. Aparat Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Resor Kota Denpasar, beserta Desa Adat Kuta sebagai pengelola pantai, langsung melakukan penertiban terhadap para gepeng yang belakangan makin marak di kawasan kuta.
Para gepeng yang sebagian besar anak anak dan perempuan itu umumnya berkedok sebagai penjual tisu atau ikat rambut. Sebanyak 54 gepeng telah ditertibkan dari kawasan Kuta. Tak hanya di kawasan pantai, aparat juga menyasar jalanan di wilayah Kuta.
Kini, kawasan Kuta dijaga ketat oleh para pecalang, atau kelompok pengamanan tradisional, dari pagi hingga sore. Ada sebanyak 39 pecalang, 26 prajuru desa adat serta 8 orang satgas pantai yang terlibat untuk menjaga Kuta. Mereka memastikan bahwa tak ada lagi gepeng yang berkeliaran dan mengganggu wisatawan di kawasan tersebut.
(nke/nke)