Nangis Sesenggukan, Bule Penari Telanjang: Saya Sangat Menyesal

Nangis Sesenggukan, Bule Penari Telanjang: Saya Sangat Menyesal

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 26 Apr 2022 14:37 WIB
bule penari telanjang minta maaf
Jeffrey Douglas Craigen menangis sesenggukan dalam video yang diposting di instagramnya. (instagram)
Denpasar -

Setelah sempat mem-posting story di Instagram yang menyebut ia tak punya permintaan maaf dan ia menikmati aksinya menari bugil di puncak Gunung Batur, Jeffrey Douglas Craigen (34) akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Melalui sebuah video berdurasi lebih dari 18 menit, pria berkewarganegaraan Kanada itu meminta maaf kepada masyarakat Bali maupun masyarakat suku Maori di Selandia Baru.

Dalam video yang diunggahnya sekitar pukul 11.00 WITA, Selasa (26/4/2022), Jeffrey menyampaikan pernyataan maaf dengan menangis sesenggukan.

"It wasn't to disrespect the Balinese people. I was just lost, I just needed support. But I didn't know how to ask for it (Itu bukan untuk tidak menghormati masyarakat Bali. Saya hanya tersesat. Saya hanya butuh dukungan, tetapi saya tidak tahu harus meminta dukungan ke siapa)," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeffrey menyebut bahwa video permintaan maaf itu tidak dibuat agar Ia bisa tetap tinggal di Indonesia. Namun ia mengaku bahwa Ia punya masalah dengan dirinya sendiri sejak ia masih muda. Ia menyebut bahwa meski fisiknya masih hidup, dirinya sebenarnya telah mati di dalam.

"When I was on the mountain, I was just dead inside. And I didn't know how to face this feeling cause it's so painful (Saat saya di gunung, dalam diri saya sudah mati. Dan saya tidak tahu cara menghadapi perasaan ini, karena ini sangat menyakitkan)," kata dia.

Ia mengaku menari dan merekam video di puncak Gunung Batur secara tidak sadar. Ia hanya ingin terlihat bahwa ia masih hidup.

"And I capture smile on the surface but underneath of all of its was so much pain. I was scare, I was alone, I never had a supporter, guidance emotionally (dan saya merekam senyuman di permukaan, tapi jauh di bawah itu semua sebenarnya sangat menyakitkan. Saya takut, saya sendirian dan saya tidak pernah mendapat bimbingan dukungan secara emosional)," ujarnya lagi.

"So, I am sorry. You believe me or not, I'm sorry, I didn't know. I didn't know (jadi, saya minta maaf. Apakah Anda percaya atau tidak, Saya minta maaf. Saya tidak tahu, saya tidak tahu)," ujarnya sambil terus menangis sesenggukan.

Tak hanya kepada masyarakat Bali, permintaan maaf juga ditujukannya kepada masyarakat Suku Maori yang ada di Selandia Baru. Pasalnya, tarian yang dilakukannya tanpa busana di puncak Gunung Batur merupakan tarian Suku Maori.

"I apologize to the Balinese people, I apologize to the Maori people. I am very sorry, I was just doing the best I could. I didn't know... Whether you hate me, that's fine, but I can't go on like this anymore. I just can't through it any more. (Saya minta maaf kepada masyarakat Bali, saya minta maaf kepada masyarakat Maori. Saya sangat menyesal. Saya hanya melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya tidak tahu.... Kalau Anda membenci saya, tidak apa apa. Namun saya tidak bisa seperti ini lagi. Saya tidak bisa lagi menghadapi ini," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Warganegara Kanada Jeffrey Douglas Craigen (34) telah mengunggah videonya saat menari telanjang di puncak Gunung Batur. Aksinya dikecam banyak pihak karena dianggap tidak menghormati budaya setempat.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Bali, gunung merupakan kawasan suci. Aksi Jeffrey dinilai merusak kesucian kawasan.

Aksi Jeffrey juga dikecam masyarakat Suku Maori di Selandi Baru. Pasalnya, tarian yang ia tarikan tanpa busana itu merupakan tarian tradisional khas Suku Maori.

Hasil pemeriksaan Imigrasi menyebutkan, Jeffrey mengakui ia telah menari bugil di puncak batur sekitar satu minggu lalu. Pihak imigrasi telah mengamankan Jeffrey di detensi imigrasi dan akan mendeportasinya.




(nke/nke)

Hide Ads