Menyusulnya aksi bule yang menari telanjang diduga di puncak Gunung Batur, pihak Imigrasi langsung mengambil langkah cepat. Pihak Imigrasi Denpasar menyatakan tengah menelusuri keberadaan bule berambut gondrong yang bikin heboh itu.
"Sudah (kami monitor), tim kita sedang pulbaket (pengumpulkan bahan dan keterangan keterangan," tegas Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar Tedy Riyandi dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Minggu (24/4/2022).
Sebuah video turis asing yang menari tanpa busana alias telanjang membuat heboh jagat media sosial. Aksinya menjadi viral, banyak pengguna medsos yang membagikan tangkapan layar dari video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video pria yang menari tanpa pakaian itu dilakukan diduga dilakukan di puncak utara Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Aksi pria itu direkamnya sendiri dan diposting di sosial media instagramnya, @mind_body_healer .
Dalam video reelsnya, pria gondrong bernama Jeff Craigen itu melakukan aksi tarian tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Ia menyensor bagian vital tubuhnya dalam video reelsnya tersebut.
"When you strip naked without shame and be seen, you become fearless child of God (Saat kamu telanjang tanpa malu dan terlihat, kamu menjadi anak Tuhan yang tak kenal takut)," begitu tulisnya di postingan video itu.
Dalam aksi tariannya, Jeff menari dengan menyanyikan lagu yang diduga bagian dari ritual suku Maori, suku di Selandia Baru. Jeff menulis caption yang panjang dalam unggahan reels itu.
"Sungguh, aku beritahu kamu, sampai kamu menjadi polos seperti anak kecil, lepaskan bajumu dan menginjak-injaknya, kamu tidak akan tak kenal takut dan kamu tidak akan memasuki kerajaan Tuhan. Ini adalah kata kata Jesus. Perjalanan ini adalah semua tentang apa yang terlihat, dan biarkan pergi rasa malu untuk menikmati keutuhan kita," tulis Jeff.
"Apakah kamu siap untuk kegembiraan yang sebenarnya di semua sisi dirimu?" tulisnya lagi. "Tujuan dari video ini adalah untuk mengekspresikan suara dan gerakan," demikian tulisnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tarian yang ditarikannya merupakan tarian yang didapatnya saat ia tinggal di Selandia Baru.
"Saat aku tinggal di Selandia Baru dahulu, saya menemukan beberapa tarian dan ini yang aku ingat. Apakah ini sempurna? Tidak. Apakah kalimat yang aku ucapkan benar? Tentu saja tidak. Apakah aku tau apa arti dari seluruh kalimat ini? Tidak," ujarnya.
"Niatku bukanlah untuk tidak menghormati budaya atau semacamnya. Sederhana saja hanya untuk mengekspresikan emosi, kerentanan dan suara dan momen. Untuk menikmati," tambah dia.
Di bagian lain dia menyebut bahwa beberapa orang suku Maori sudah sempat menghubunginya dan mengatakan bahwa tariannya itu tidak sempurna.
"Ada beberapa orang Maori menghubungiku dan memberitahu bahwa itu tidak sempurna. Aku tahu. Terimakasih atas sharingnya. Beberapa orang Maori menawarkan diri untuk mengajariku. Aku sangat tertarik untuk mempelajarinya secara keseluruhan. Aku cinta Selandia Baru dan cinta pada kekuatan dari ekspresi ini," tulisnya. "Jadi terimakasih kepada mereka yang melihat ini dari perspektif cinta dan kebaikan dan membuang kebutuhan tentang menilai benar atau salah," tulisnya lagi.
Dalam akun instagramnya, pria gondrong itu menyebut dirinya bernama Jeff Craigen. Ia juga menyebut diri sebagai joy expert atau ahli kegembiraan. "Founder of Mindbodyhealer," tulisnya.
Ia diduga merupakan seorang pelaku pengobatan tradisional.
"Heal your symptoms, pain and disease by uncovering the whole enjoyment of your unique self (menyembuhkanmu dari berbagai gejala,rasa sakit, dan penyakit dengan membuka semua kenikmatan dari sisi unik dirimu)," tulisnya.
(nke/nke)