Video Bule Viral, Bendesa Adat: Mereka Ingin Menjatuhkan Kuta

Video Bule Viral, Bendesa Adat: Mereka Ingin Menjatuhkan Kuta

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 23 Apr 2022 12:29 WIB
Pantai Kuta Dibuka langsung diserbu wisatawan
Wisatawan menikmati liburan di Pantai Kuta, Bali (Sui Suadnyana/detikTravel)
Badung -

Video yang viral tentang seorang bule mengeluh mengaku dilecehkan di Pantai Kuta, Badung, membuat Desa Adat Kuta selaku pengelola pantai internasional itu bereaksi. Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, justru mempertanyakan kebenaran isi video itu. Ia menduga ada upaya pihak pihak tertentu untuk menjatuhkan Kuta.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista kepada detikBali Sabtu (23/4/2022) menyatakan, pihaknya meragukan keberadaan video tersebut. Ia merasa tak yakin bahwa video itu diambil di Pantai Kuta. Pasalnya, video hanya memperlihatkan wajah si bule tanpa memperlihatkan suasana di sekitarnya.

"Coba dilihat (videonya), pantai pun tiang (saya) meragukan. Kan harus dilihat pantai semua keseluruhan. Tiang (saya) tidak tahu apakah di Pantai Kuta atau di mana itu," ujar Wasista.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasista mengaku ragu dengan kejujuran bule tersebut, tanpa ada video yang memperlihatkan para pedagang yang mengganggunya.

"Kalau menurut tiang (saya), kalau mereka merasa diganggu oleh siapapun, pasti dia rekam orang itu, pedagang itu atau siapa dan sebagainya. Kalau mereka merasa terganggu pasti mereka merekam orangnya itu. Ini kan mereka tidak merekam. Jangan-jangan ini ada kepentingan lain ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas mereka itu ingin menjatuhkan Kuta, itu pandangan tiang (saya)," tegasnya.

Untuk meminta klarifikasi, pihak Desa Adat Kuta saat ini tengah memburu bule yang viral di media sosial tersebut. Wasista menjelaskan pihaknya sudah memohon bantuan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Badung untuk menelusuri bule tersebut.

"Tiang(saya) sudah lapor ke Diskominfo.Tiang (saya) mau telusuri orang itu. Itu masih sedang dilacak, apakah bule itu masih ada di Bali atau sudah berangkat. Kalau masih ada di Bali, tiang (saya) nanti lapor ke imigrasi," kata Wasista.

Wasista menegaskan, dirinya ingin mengetahui kejadian sebenarnya dari bule tersebut. Ia ingin meminta bukti kepada bule yang merasa terganggu akibat dipaksa oleh pedagang asongan di Pantai Kuta.

"Tiang (saya) harus tahu ini kenyataannya di mana, mana buktinya Anda diganggu dan lain sebagainya.Tiang(saya) kan ingin menelusuri itu, jangan Anda membuat statement (pernyataan) yang tidak ada bukti," terang Wasista.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar di media sosial viral Jumat (22/4/2022). Bule perempuan yang belum diketahui identitasnya itu mengeluh orang orang sekitarnya mengganggunya saat berjalan di Pantai Kuta, Bali. Ia menyebut dirinya telah dilecehkan saat berjalan di pantai. Hal itu diduga terkait dengan keberadaan pedagang pantai yang memaksanya membeli.

Perempuan berkacamata itu menyebut Kuta adalah yang terburuk, dan ia berjanji bahwa ia tak akan pernah lagi kembali ke Kuta, bahkan ke Bali. Dalam video singkat yang menyebar di Instagram itu, si bule berbaju putih menyebut, "Kuta is the worst" (Kuta adalah yang terburuk).

"People are harassing you when you walk on the beach (orang orang melecehkanmu saat kamu berjalan di pantai)," kata dia.

Ia melanjutkan dengan berkata, "and It's annoying (dan itu mengganggu)."

Perempuan itu menyebut bahwa ia tidak mau lagi kembali ke Kuta. Ia bahkan menyebut bahwa ia tak mau lagi kembali ke Bali.

"I don't wanna come back to Kuta, or to Bali (Saya tidak mau kembali ke Kuta, atau ke Bali)," tegasnya.

"It's terrible, It is really terrible (Itu buruk, itu sangat buruk)," ia menambahkan.

Di akhir video, perempuan itu menyebut bahwa ia merasa beruntung karena ia akan pulang ke negaranya besok.

"I'm so glad that I am going home tomorrow (Saya beruntung karena saya akan pulang besok)," tutupnya.

Belum diketahui siapa perempuan itu dan kenapa perempuan itu mengeluhkan Kuta. Namun banyak yang menduga terkait dengan keberadaan pedagang yang memaksa pengunjung untuk berbelanja di kawasan pantai itu. Belum diketahui juga, kapan video itu dibuat.




(nke/nke)

Hide Ads