Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jembrana akan menghadapi ajang besar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali musim ini.
Berbagai persiapan pun dilakukan, mulai penjaringan, latihan dan pemusatan latihan atlet disiapkan.
Namun, semuanya itu tidak akan maksimal, jika tidak dibarengi dengan anggaran yang memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap kabupaten/kota di Bali akan ikut dilibatkan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali, tahun 2022 mendatang. Jembrana sendiri akan menjadi tuan rumah dari cabang olahraga (cabor) panahan dan yongmodo," kata Ketua KONI Jembrana I Gede Gunadnya, saat ditemui di Perumahan LC, lingkungan Dauhwaru, Jembrana, Bali, Sabtu (16/4/2022).
Mantan sekda Jembrana ini menyampaikan, bahwa Jembrana rencananya akan mengikuti 38 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga yang ada di Jembrana.
Namun tetap menyesuaikan anggaran, karena dari cabang olahraga tersebut diperkirakan akan ada 404 orang dengan pelatih 72 orang dan manajer 31 orang.
"Sejumlah atlet untuk Porprov nanti, sudah mulai menggelar latihan," terangnya.
Pihaknya memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan Porprov Bali sebesar Rp 10,3 miliar.
Tahun anggaran 2022 sudah terealisasi anggaran sebanyak Rp 2,6 miliar, tepotong untuk PS Jembrana yang mengikuti liga 3 nasional sebesar Rp 300 juta, sehingga tersisa 2,3 miliar.
"Sangat minim, masih perlu tambahan lagi sebesar Rp 8 miliar," ungkapnya.
Kebutuhan anggaran tersebut, termasuk untuk trainning Center (TC), desentralisasi, TC Sentralisasi, Biaya dalam Porprov, dan juga Dana Bonus prestasi medali. TC Desentralisasi dilaksanakan dimasing-masing tempat latihannya selama 6 bulan.
Selanjutnya ada TC sentralisasi terpusat dimana atlet dan pelatih dikumpulkan pada tempat terpusat yang didalamnya ada latih tanding selama 1 bulan menjelang Porprov dengan segala biaya akomodasi ditanggung.
"Tujuannya, untuk mengetahui kemampuan atlet dan mengintip kekuatan atlet lawan. Pengawasannya secara rutin oleh Pengurus KONI sesuai jadwal TC yang disusun masing masing cabang olahraga," terangnya.
Karena itu, berdasarkan aspirasi dan harapan dari cabang olahraga yang akan dikirim ke Porprov Bali, berharap pada anggaran perubahan 2022 ditambah lagi anggaranya.
Minimal, sama dengan anggaran pada Porprov Bali 2019, dimana saat itu mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 8 miliar yang digunakan untuk latihan, pemusatan latihan, pelaksanaan Porprov dan bonus untuk atlet.
Sebagai tuan rumah, kata Gunadnya, untuk Cabang olahraga panahan dan Yongmodo, Koni kabupaten hanya memfasilitasi tempat.
Untuk stadion Pecangakan dilaksanakan cabor panahan dan Yongmodo di GOR Kresna Jvara.
"Mengenai kesiapan sarana prasarana untuk pelaksanaan disiapkan oleh KONI provinsi sebagai penyelenggara," jelasnya.
Karena anggaran terbatas, misalnya tidak ada anggaran tambahan, maka konsekuensinya tidak bisa mengirim atlet atau cabang olahraga lebih maksimal.
Hanya cabang olahraga atau atlet yang berpotensi meraih prestasi yang akan dikirim, itupun atlet perorangan bukan tim yang lebih banyak membutuhkan biaya.
"Harapannya, tahun ini dengan segala keterbatasan yang ada mampu menaikkan peringkat, minimal bertahan dari Porprov sebelumnya. Dimana perolehan medali pada Porprov 2019, Kabupaten Jembrana meraih peringkat ke tujuh," tukasnya.
(kws/kws)