Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mewanti-wanti adanya potensi kenaikan kasus COVID-19. Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa kasus COVID-19 di Pulau Dewata hingga saat ini landai sehingga situasi aman.
"Sampai sekarang kasus stabil, sama sekali tidak ada tanda-tanda kenaikan kasus. Saya sudah mengamati tiap hari. Kasusnya sudah landai di dua digit, 30, 40 (kasus), jadi aman," kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Sabtu (16/4/2022).
Mengutip rincian data kasus COVID-19 Provinsi Bali kasus harian pada Jumat (15/4) bertambah sebanyak 21 dengan 29 orang sembuh dan 0 kematian. Seluruh kabupaten/kota di Bali berada pada zona kuning yang berarti berisiko rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kasus aktif pada Jumat (15/4) yakni mencapai 368. Mereka berada di rumah sakit rujukan sebanyak 38 orang atau 10,33 persen dan isolasi mandiri 330 atau 89,67 persen. Tidak ada yang positif COVID-19 yang menjalani isolasi terpusat.
Meski kasus melandai, Koster menegaskan bahwa penanganan COVID-19 tetap berjalan. Vaksinasi booster juga terus dilakukan dan hingga kini telah mencapai 58 persen. Sementara data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Provinsi Bali, vaksinasi booster sudah mencapai 57,75 persen.
"(Penanganan COVID-19) tetap berjalan, rumah sakit ada, booster sudah mencapai 58 persen," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Sementara itu, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali masih tetap dilakukan tanpa karantina dan penerapan visa on arrival (VoA). "
Tanpa karantina, visa on arrival, berlaku untuk wisatawan mancanegara," tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
Dikabarkan detikHealth sebelumnya, lonjakan COVID-19 sudah menyentuh level 36 ribu kasus dalam sehari. Kementerian Kesehatan RI mengingatkan, ada kemungkinan lonjakan COVID-19 masih akan terus berlanjut.
"Ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan," tulis Kementerian Kesehatan RI dalam siaran pers, mengutip juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi, Minggu (6/2/2022).
Saat ini, kondisi keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional masih berada di angka 23,35 persen. Dari kapasitas 81.235 tempat tidur perawatan COVID-19 yang tersedia, jumlah pasien yang dirawat saat ini berjumlah 18.966 kasus.
Menurut dr Nadia, sebagian besar pasien COVID-19 saat ini bergejala ringan atau bahkan tidak bergejala. Karenanya, ia mengimbau agar rumah sakit diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang hingga kritis.
"Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih di atas 95 persen, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja," kata dr Nadia.
"Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia. Jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70 persen," pesannya.
(nke/nke)