Dari pantauan detikBali pada Rabu, 13 April 2022 di lokasi, tampak area tempat pembuangan sampah diberikan garis pembatas.
Salah satu juru parkir di area Level 21 Mall Denpasar, Putu Kerta menyebut bahwa beberapa hari sebelumnya tumpukan sampah bahkan sudah sampai ke badan jalan.
Dirinya pun mengaku terganggu karena ia jadinya harus memakirkan motor-motor tersebut hingga di ujung jalan dan bahkan sampai di badan jalan.
"Biasanya kalau saya lagi markirin motor ya ada saja saya denger orang yang protes gara-gara sampah ini. Saya belum ada kerja sebulanan di sini tapi saya sudah ketemu kasus sampah kayak gini sampai empat kali," ungkap pria berusia 22 tahun ini.
Dirinya mengaku apabila sedang hujan, aroma dari Swakelola Sampah Desa Dauh Puri Klod sangat menyengat.
Dirinya pun berharap agar permasalahan sampah ini bisa ditangani dengan cepat sehingga tidak merugikan orang sekitar.
Terkait penumpukan sampah di TPS ini, ternyata tak hanya terjadi di Swakelola Sampah Desa Dauh Puri Klod, namun juga terjadi di TPS yang ada di Jalan Pulau Seram Denpasar dan di jalan Monang-Maning Denpasar.
Kabag Humas Dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengaku bahwa selama beberapa hari terakhir ini ada beberapa TPS di Kota Denpasar yang sampahnya tidak terangkut dan meluber.
Menurutnya ada beberapa kendala yang terjadi. "Pertama adalah yang terjadi di TPA Regional Suwung yang dikelola oleh Pemprov Bali. Disana terjadi kerusakan beberapa alat berat yang biasa beroperasi di TPA Suwung. Seharusnya ada 6-7 alat berat tapi yang sekarang beroperasi hanya ada dua, karena terjadi kerusakan pada waktu yang bersamaan," kata I Dewa Gede Rai ketika dihubungi detikBali.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar ini menyebut hal itulah yang menjadikan pengangkutan atau pembuangan sampah dari truk sampah menuju ke TPA jadi tersendat karena harus mengantre.
"Truk sampah harus ngantre yang mana biasanya hanya ngantre beberapa menit tapi sekarang bisa 3-4 jam. Sehingga mobil sampah yang harusnya sudah bisa ngangkut sampah di tempat lain jadi tidak bisa karena harus mengantre lama," ungkapnya.
Adapun beberapa upaya yang pihaknya lakukan guna mengatasi hal tersebut, yakni menyewa alat berat untuk membantu.
"Sebenarnya itu kan UPT Provinsi yang mengelola. Katanya masih menunggu perbaikan spare part dari Jakarta. Sambil menunggu ini kami terpaksa tidak bisa maksimal. Jadi yang mana yang paling urgent itu yang kami angkut terlebih dahulu agar jangan sampai sampahnya meluber ke jalan," terangnya.
Adapun beberapa TPS yang menjadi prioritas, diantaranya TPS yang ada di Jalan Pulau Seram Denpasar dan di jalan Monang-Maning Denpasar.
"Biasanya kalau satu hari TPS-TPS itu sudah bersih tapi ya sekarang harus nunggu 2-3 hari. Jadi kendalanya di hilir, yakni di TPA dan bukan di pengangkutan," sebut I Dewa Gede Rai pada Rabu, 13 April 2020 malam.
Menurut I Dewa Gede Rai untuk saat ini Kota Denpasar telah memiliki 12 TPS3R dan rencananya untuk tahun ini ada pembangunan TPS-3R sehingga total akan ada 28 TPS-3R di Kota Denpasar.
Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Provinsi Bali, Made Teja mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan secara maksimal untuk mengatasi hal tersebut.
"Kami juga berharap dengan adanya pembangunan TPS-3R, teman-teman di Kabupaten bisa memaksimalkan pemanfaatannya sehingga harapan kami jumlah sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang," harapnya.
(kws/kws)