Menjelang arus mudik lebaran tahun 2022, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koprindag) Kabupaten Jembrana menggelar sidak Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap SPBU yang ada di jalur mudik wilayah Jembrana.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kekurangan stok pasokan BBM di SPBU menjelang mudik Lebaran nanti.
Sebanyak 13 SPBU sepanjang jalur mudik wilayah Kabupaten Jembrana diperiksa, mulai pengecekan stok BBM hingga ukuran isian takaran per liternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengecekan ukuran, untuk memastikan konsumen kalau membeli minyak harus sesuai dengan takarannya. Dan produsen juga, supaya tidak rugi, "Kata Kadis Koprindag Jembrana, I Komang Agus Adinata, saat ikut langsung melaksanakan pemeriksaan SPBU, Selasa (12/4/2022).
Ketersediaan stok BBM, lanjut Adinata, saat ini masih sangat mencukupi di SPBU daerah Jembrana.
Namun, dari ketersediaan stok yang ada, BBM yang paling banyak dibutuhkan saat ini adalah BBM Pertalite.
Menurutnya, BBM Pertalite menjadi dominan untuk dicari konsumen, karena naiknya harga BBM Partamax.
"Kalau stok BBM tergantung pada pertamina. Kita melihat di lapangan sudah mencukupi dan pertamina benar-benar siap untuk mendukung arus mudik," jelasnya.
Pihaknya melakukan pengecekan stok dan pengecekan takaran BBM, untuk memastikan pada saat arus mudik dimulai nanti, bisa lancar tidak terkendala masalah BBM.
"Pada prinsipnya, kami ingin arus mudik nanti lancar," ujarnya.
Ketut Apersa salah satu pengelola SPBU Desa Mendoyo, Kecamatan Mendoyo mengatakan, pihaknya sudah diarahkan oleh Pertamina untuk menjaga ketersediaan stok BBM yang ada di SPBU-nya.
"Saat ini pembeli masih belum ramai," kata Apersa, sambil melihat penakaran BBM dengan bejana ukur oleh petugas.
Menurutnya, Stok BBM untuk saat ini masih cukup. Meski sudah mulai sedikit ada peningkatan pembeli, namun belum signifikan.
"Tambahan pengiriman ada, tapi belum begitu banyak, paling satu atau dua ton, biasanya H-10, pemudik baru mulai rame," tukasnya.
Selain ketersediaan BBM bagi para pemudik, kepolisan dan instansi terkait sudah merencanakan rekayasa lalu lintas dan menyediakan lima titik parkir di sepanjang jalur mudik, di wilayah Jembrana.
Persiapan yang dilakukan ini untuk mengantisipasi mudik lebaran tahun 2022, mengingat selama dua tahun sebelumnya pemerintah melarang mudik.
Sehingga, tahun ini dengan dimudahkannya persyaratan mudik, kepolisian memprediksi arus mudik meningkat seperti sebelum pandemi Covid-19.
(kws/kws)