Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra memastikan ketersediaan minyak goreng di Bali hingga akhir bulan Ramadan dan Lebaran aman.
Kepastian tersebut disampaikan Putu Jayan kepada wartawan di Mapolda Bali.
"Terkait dengan minyak goreng, sumber kita adalah di dua distributor yang ada di Benoa, itu selalu kita cek dan kondisinya juga masih bisa bertahan sampai mungkin setelah bulan Ramadan atau pas Lebaran masih ada stok untuk didistribusikan," kata Putu Jayan, Selasa (12/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain minyak goreng, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Dewata juga dipastikan aman oleh Putu Jayan.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengecek langsung kepada Sales Manager PT Pertamina.
"Kondisi dari ketersediaan bahan bakar (minyak) di Bali juga dalam posisi aman dalam kurun waktu yang memang rentang yang sudah diperhitungkan. Tidak ada kehawatiran, baik itu jenis bahan bakar apapun, termasuk solar maupun Pertamax," terang Kapolda.
Kapolda mengungkap, bahwa di Bali hingga kini tersedia kurang-lebih sebanyak 280-an stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Dari sayuran SPBU tersebut semuanya dalam kondisi yang cukup.
"Kalau pun misalnya ada satu SPBU yang kosong bukan berarti langka. itu karena dropping-nya saja mungkin itu dari tempat tertentu. Karena masih ada 200 sekian lagi masih ada, bukan berarti kosong (atau) BBM habis begitu, bukan," tegas Putu Jayan.
Di satu sisi, Putu Jayan mengungkapkan bahwa terdapat satu pelanggaran mengenai penyalahgunaan bahan bakar di Bali. Kasus tersebut sudah diteruskan oleh Polres Badung ke Mabes Polri.
"Yang jelas sudah kita laporkan ke Mabes Polri satu kasus dari sekian kasus yang dilaporkan. Di seluruh Indonesia itu ada 9 kasus, itu sumbangannya dari Badung. Waktu itu kejeliannya daripada petugas kita bisa menangkap itu, kita harapkan tidak ada lagi," harap Kapolda.
(kws/kws)