Kantor Sekretariat Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, di Jalan Ratna, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali Jumat (8/4/2022) disegel.
Aksi penyegelan kantor sekretariat PHDI Bali itu dilakukan puluhan orang berpakaian adat.
Selain melakukan penyegelan, massa yang mengatasnamakan diri dari kelompok 'Taksu Bali' itu juga menggelar atraksi calon arang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bagian Operasional Polresta Denpasar, Kompol I Made Uder saat dikonfirmasi membenarkan dengan penyegelan di kantor PHDI Bali oleh sekelompok massa.
"Tadi siang. Astungkara terkendali," terang Made Uder saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2022).
Lebih lanjut, Uder menjelaskan, saat aksi berlangsung, selain melibatkan personel keamanan dari Polresta Denpasar. Pengamanan juga melibatkan personel dari Polda Bali dan Polsek setempat.
"Kami ada puluhan. Ada juga backup dari Polda Bali dan Polsek Denut (Denpasar Utara). Intinya semua kondusif dan kami imbau untuk sama-sama menjaga kondusifitas," imbuh Uder.
Sementara itu, informasi yang diterima detikBali, aksi puluhan massa ini diduga terkait kisruh aliran sampradaya.
Selain melakukan penyegelan dengan tali kuning mirip garis polisi, massa juga menggelar orasi dan menyampaikan sejumlah tuntutan.
Adapun tuntutan mereka, selain meminta agar ada pembenahan di tubuh organisasi PHDI Bali, mereka juga menolak adanya aliran sampradaya.
(dpra/dpra)