Misteri Patung Ngurah Rai di Pura Dalem Basa

Liputan Khusus Puputan Margarana (11)

Misteri Patung Ngurah Rai di Pura Dalem Basa

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Senin, 24 Nov 2025 07:00 WIB
Patung I Gusti Ngurah Rai dan empat pejuang berdiri megah di depan area Pura Dalem Basa, di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Tabanan, Bali. (Foto: Krisna Pradipta/detikBali)
Patung I Gusti Ngurah Rai dan empat pejuang berdiri megah di depan area Pura Dalem Basa, di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Tabanan, Bali. (Foto: Krisna Pradipta/detikBali)
Tabanan -

Tabanan terasa lebih tenang pagi itu, terutama di Banjar Ole, tempat Pura Dalem Basa berdiri di antara pepohonan dan persawahan yang lembap. Bagi warga Hindu Bali, pura adalah ruang suci yang menjaga keseimbangan hidup.

Biasanya yang berdiri sebagai penjaga adalah patung dewa atau simbol sakral. Namun di sini, lima sosok pejuang justru menyambut di depan penyengker-dengan I Gusti Ngurah Rai berdiri tegak di tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemandangan itu menimbulkan banyak tanya bagi siapa pun yang baru pertama kali datang: mengapa figur manusia, apalagi tokoh nasional, berdiri di pintu pura?

Jero Mangku I Ketut Miasa Putra, pemangku Pura Dalem Basa, mencoba mengurai misteri itu. Ia menyebut pura ini menyimpan salah satu jejak penting dalam perjalanan gerilya I Gusti Ngurah Rai.

ADVERTISEMENT

Menurut penuturan Jero Mangku Miasa, saat memasuki wilayah Tabanan dalam masa gerilya, Ngurah Rai melewati banyak pura. Tetapi hanya satu tempat yang membuatnya berhenti dan terdiam: Pura Dalem Basa.

"Saat I Gusti Ngurah Rai dan pejuang lainnya datang ke Ole, hanya di pura ini keinginan beliau sangat besar untuk bersembahyang," katanya.

Patung itu, lanjut sang pemangku, bukanlah sesembahan. Ia justru peringatan sejarah-penanda bahwa sang pahlawan nasional pernah memusatkan doa di sini. Karena itu, patung-patung tersebut sengaja ditempatkan di luar areal utama pura.

"Agar tidak salah kaprah dan agar tidak ada asumsi bahwa kami menyembah patung manusia. Makanya patung itu didirikan di luar areal pura hanya sebagai penanda bukti sejarah," ujarnya.

Pura Dalem Basa yang menjadi salah satu jejak perjuangan I Gusti Ngurah Rai di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Tabanan.Pura Dalem Basa yang menjadi salah satu jejak perjuangan I Gusti Ngurah Rai di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Tabanan. Foto: Krisna Pradipta/detikBali

Patung-patung tersebut juga bukan inisiatif pengurus pura. Jero Mangku Miasa bercerita bahwa ada seorang tokoh Bali yang pernah memohon doa di pura itu. Ketika keinginannya terkabul, ia mendonasikan dana untuk membuat patung perjuangan Ngurah Rai dan para pejuang lainnya.

"Tokoh itu sempat bersembahyang disini dan keinginannya terkabul. Lalu beliau mendonasikan dana agar patung perjuangan I Gusti Ngurah Rai dibuat," tuturnya.

Sayangnya, aura sejarah yang begitu pekat di Pura Dalem Basa belum banyak tersentuh perhatian pemerintah. Pengurus dan warga masih mengandalkan urunan sukarela untuk piodalan atau renovasi pura. Padahal, menurut pemangku, pura ini menjadi saksi salah satu cerita yang paling dramatis dalam perjuangan kemerdekaan.

Ia mengisahkan satu momen yang bagi warga dianggap sebagai teladan keajaiban perjuangan. Sebelum para pejuang melakukan aksi penyergapan untuk mencuri senjata di kota Tabanan, mereka sempat memohon restu di Pura Dalem Basa.

"Sebelum pejuang mencuri senjata di kota Tabanan, mereka bersembahyang di sini agar dilancarkan. Di luar logika, aksi itu sukses tanpa hambatan dan pejuang kembali ke Ole dengan kondisi selamat," tegasnya.

Pura Dalem Basa diempon oleh 53 kepala keluarga dari tiga banjar: Banjar Ole, Banjar Kelaci, dan Banjar Lebah. Pura ini bukan pura kahyangan tiga atau milik desa adat tertentu, sehingga umat Hindu dari manapun bisa bersembahyang di sini. Piodalannya digelar setiap enam bulan sekali pada Buda Cemeng Langkir, setelah Hari Raya Kuningan.

Di balik kesunyian pura ini, tampak jelas bagaimana sejarah dan spiritualitas saling bersentuhan. Dan patung para pejuang itu berdiri bukan untuk disembah, melainkan untuk mengingatkan: di tempat senyap seperti inilah tekad melawan penjajah pernah dipanjatkan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mengenal Kapten Japa, Sosok Heroik di Serangan Umum Kota Denpasar"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads