Anggara Paing Bala atau Selasa 7 November 2023. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya tidak baik untuk bercocok tanam.
Kalender Bali termasuk ala ayunan dewasa atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menggunakan ala ayuning dewasa sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat Selasa 7 November. Berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggara Paing Bala atau Selasa 7 November 2023
- Asuajeg Turun. Baik untuk membuat penakut, menanam padi, kacang-kacangan, sirih. berburu, membuat alat bunyi-bunyian, kentongan, gamelan, genta, dll. (Alahing dewasa 3).
- Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
- Dadig Krana. Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), berenggama. (Alahing dewasa 2).
- Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
- Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 3).
- Macekan Wadon. Baik untuk membuat taji, tombak, keris, alat penangkap ikan (Alahing dewasa 2).
- Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
- Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
- Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mepandes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
- Sri Tumpuk. Baik untuk mencari burung (mepikat). (Alahing dewasa 4).
- Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Suka Rahayu, Pratiti: Widnyana
Artikel ini ditulis oleh Zahwadiva Sosiawan Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)