
Kapten Hay Takjub pada Selat Lombok yang Ramai tapi Aman
Kapten Hay membagikan pengalamannya memimpin latihan militer Australia-Indonesia. Baginya Selat Lombok amat indah dan aman.
Kapten Hay membagikan pengalamannya memimpin latihan militer Australia-Indonesia. Baginya Selat Lombok amat indah dan aman.
Kementerian Perhubungan dituntut untuk mempersiapkan layanan kenavigasian bagi kapal-kapal yang melintasi TSS di Selat Sunda dan Lombok.
Kegiatan ini untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi secara sistematis dan terpadu dalam penerapan TSS di Selat Lombok pada tanggal 1 Juli 2020.
Ini merupakan rangkaian persiapan akhir jelang pemberlakuan bagan pemisahan alur laut atau TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok pada 1 Juli mendatang.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat, tepatnya 1 Juli 2020, Indonesia akan segera menerapkan bagan pemisahan alur laut atau TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok.
Latihan ini dilakukan menjelang diberlakukannya secara penuh bagan pemisahan jalur laut atau Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok.
Indonesia tercatat sebagai negara kepulauan pertama di dunia yang memiliki Bagan Pemisahan Alur Laut, yaitu di Selat Sunda dan Selat Lombok.
Saat ini ada tiga persiapan yang akan dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan patroli dan penegakan hukum jelang implementasi TSS Selat Sunda dan Selat Lombok.
TSS atau pemisah jalur laut di Selat Sunda dan Selat Lombok bakal diberlakukan 1 Juli 2020. Kapal yang melintas di dua selat itu wajib mematuhi jalur yang ada.
Kemenhub optimalkan layanan kenavigasian serta meningkatkan SDM untuk mempersiapkan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok.