
2 Hal Jadi Hambatan Penyelidikan Penembakan Maut di Dogiyai Papua Tengah
Polisi mengaku kesulitan mengusut kasus penembakan maut di yang menewaskan satu warga sipil di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah karena adanya sejumlah hambatan.
Polisi mengaku kesulitan mengusut kasus penembakan maut di yang menewaskan satu warga sipil di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah karena adanya sejumlah hambatan.
Polisi masih berupaya mengusut kasus penembakan maut di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, yang menewaskan seorang warga sipil diduga dilakukan oknum polisi.
Pria di Dogiyai, Papua Tengah, tewas ditembak polisi dengan alasan mabuk dan pemalakan. Namun Pj Bupati Dogiyai Petrus Agapa membantah tudingan Yulianus itu.
Pj Bupati Dogiyai Petrus Agapa menanggapi kasus Yulianus Tebay tewas ditembak polisi. Dia membantah Yulianus melakukan pemalakan karena hanya hendak berkebun.
Penembakan maut yang berujung kericuhan di Dogiyai, Papua Tengah, menyebabkan sejumlah warga merasa terancam. Sekitar 150 warga bahkan mengungsi ke Nabire.
Penembakan maut oleh seorang polisi di Dogiyai, Papua Tengah memicu aksi protes dan pembakaran sejumlah kios.
Aktor penembakan yang menewaskan seorang warga di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah ternyata dilakukan oknum polisi. Aparat itu disebut membela diri.
Penembakan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah menewaskan seorang warga bernama Yulianus Tebai (30). Penembakan ini diawali pemalakan terhadap sopir truk.
Penembakan yang menewaskan seorang pria di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah berujung kericuhan. Massa dilaporkan membakar sejumlah kios di wilayah Mapia.
Warga Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, dibuat geger aksi penembakan yang menewaskan seorang pria. Polisi setempat turun tangan menyelidiki insiden tersebut.