Pj Bupati Dogiyai Bantah Pria Ditembak Mati Polisi Lakukan Pemalakan

Papua Tengah

Pj Bupati Dogiyai Bantah Pria Ditembak Mati Polisi Lakukan Pemalakan

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 23 Jan 2023 13:34 WIB
Ricuh buntut penembakan maut di Dogiyai, Papua.
Foto: Dokumen Istimewa.
Dogiyai -

Beredar video Penjabat (Pj) Bupati Dogiyai Petrus Agapa menanggapi kasus Yulianus Tebay (31) yang tewas ditembak polisi. Petrus membantah Yulianus telah melakukan pemalakan karena dia hanya hendak pergi berkebun.

"Yulianus Tebay merupakan korban penembakan oknum polisi. Di banyak media korban disebutkan pemabuk dan melakukan pemalakan. Kami atas nama pemerintah daerah mau mengklarifikasi bahwa korban bukan pemabuk dan melakukan pemalakan," ungkap Petrus dalam video yang diterima detikcom, Senin (23/1/2023).

Dalam video klarifikasi itu, Petrus sedang bersama Kapolres Dogiyai dan Dandim 1705/Nabire.Petrus juga mengatakan bahwa Yulianus hendak ke kebun mencari nafkah untuk keluarganya, namun berakhir tewas ditembak polisi dari dalam truk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat peristiwa itu terjadi korban hendak pergi ke kebun untuk mencari nafkah dalan rangka memenuhi kebutuhan keluarganya," terangnya.

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu membenarkan video Pj Bupati Petrus itu. Namun, dia menyayangkan karena rekaman video pertemuan yang beredar itu tidak utuh.

ADVERTISEMENT

"Ada yang memanfaatkan pertemuan itu. Dalam video itu saya sebenarnya menyampaikan penyesalan yang dilakukan oknum polisi dari Polres Paniai, mengingat saya telah memerintahkan anggota untuk tidak menggunakan senjata api sembarangan, pasca kerusuhan yang terjadi beberapa bulan lalu di Dogiyai," kata Kompol Samuel saat dihubungi detikcom, Senin (23/1).

"Lalu tiba-tiba ada oknum polisi dari Paniai membuang tembakan. Ini yang saya sesalkan kenapa buang tembakan," imbuhnya.

Sementara soal pernyataan Pj Bupati Petrus yang menyebut korban hanya hendak ke kebun lalu ditembak, Kompol Samuel menilai pernyataan itu sepihak dan perlu diselidiki lebih lanjut. Dia kekeh menyebut penembakan itu diawali pemalakan terhadap sopir truk yang sedang dikawal anggota kepolisian.

"Begitu juga pernyataan Pj Bupati yang mengatakan bahwa korban hendak menuju ke kebun dan tidak terlibat dalam aktivitas pemalakan ini perlu diselidiki. Karena sejak ini belum ada saksi yang melihat lalu memberikan keterangannya kepada kami," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden penembakan ini terjadi di sekitaran Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, sekitar pukul 13.00 WIT, Sabtu (21/1). Oknum polisi itu kini ditahan di Polres Nabire, Papua Barat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo menerangkan, anggota yang diterjunkan ke lapangan sempat berusaha melakukan negosiasi bersama keluarga yang juga telah berada di lokasi kejadian. Polisi juga sempat menawarkan membawa korban ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Simak di halaman berikutnya...

Dia menambahkan bahwa tawaran ini membuat sejumlah pemuda menyerang polisi menggunakan batu, kayu dan alat tajam. Akibatnya polisi memilih mundur ke Polsek Mapia.

"Anggota mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim," ungkapnya.

Benny menambahkan, kelompok pemuda yang hendak menyerang anggota tersebut kemungkinan tidak terima adanya korban penembakan tersebut.

Kericuhan ini juga menyebabkan sejumlah kios dibakar. Dua unit truk turut jadi sasaran perusakan massa.

"Benar pascaadanya seorang warga ditembak terjadi pembakaran sejumlah kios," kata Benny.

Benny mengatakan saat ini anggota Polres Dogiyai telah mendatangi lokasi pembakaran. Polisi berupaya menangkan massa dan juga menyelidiki pelaku pembakaran.

"Kita belum tau siapa pelaku pembakaran. Pasti kita akan selidiki. Karena tak dibenarkan adanya aksi pembakaran itu," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Ngeri Penembakan di Meksiko, 10 Orang Tewas Termasuk Anak-anak"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/alk)

Hide Ads