2 Hal Jadi Hambatan Penyelidikan Penembakan Maut di Dogiyai Papua Tengah

Papua Tengah

2 Hal Jadi Hambatan Penyelidikan Penembakan Maut di Dogiyai Papua Tengah

John Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 25 Jan 2023 08:50 WIB
Ricuh buntut penembakan maut di Dogiyai, Papua.
Kericuhan imbas penembakan maut di Dogiyai, Papua Tengah. (Foto: Dokumen Istimewa)
Dogiyai -

Polisi masih berupaya mengusut kasus penembakan maut yang menewaskan satu warga sipil bernama Yulianus Tebay (31) di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah yang diduga dilakukan oknum polisi. Namun aparat mengaku mendapat sejumlah hambatan dalam penyelidikan penembakan maut tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan hambatan pertama yaitu keluarga korban tertutup terkait kasus tersebut. Hal ini menyebabkan polisi sulit membuktikan pelaku lantaran kurangnya informasi yang bisa diperoleh.

"Penyelidikan memang sangat sulit untuk membuktikan siapa pelakunya. Pasalnya pihak keluarga, saksi-saksi atau juga warga yang melakukan pemalangan tidak mau dimintai keterangan," ungkap Benny ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (24/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hambatan selanjutnya, pihak keluarga enggan melakukan autopsi terhadap korban. Padahal, Benny mengaku pihaknya sudah menyarankan mereka untuk melakukan autopsi agar dapat mengungkap pelaku penembakan maut tersebut.

"Autopsi tidak dikehendaki keluarga. Itu juga menjadi kendala bagi kami. Sedangkan saksi sopir yang saat itu berada di lokasi kejadian telah memberikan keterangannya tak melihat aparat kepolisian menembak ke arah warga atau juga terhadap korban," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya mau tegaskan sampai saat ini belum bisa disimpulkan apakah anggota polisi yang melakukan penembakan terhadap korban atau ada pihak-pihak yang menunggangi saat kejadian," imbuhnya.

Beni kemudian menambahkan, sempat terjadi keos saat terjadi pemalangan terhadap truk oleh sekelompok pemuda yang dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Hal tersebut yang menyebabkan anggota melepaskan tembakan peringatan.

"Namun tentunya penyelidikan masih terus berjalan dan ketiga anggota masih diperiksa di Polres Nabire. Tim investigasi telah berada di lapangan. Jadi kita tunggu saja hasilnya. Namun kami mengharapkan agar tidak memperkeruh kondisi di sana," pungkasnya.

Oknum Polisi Ditahan di Polres Nabire

Insiden penembakan maut tersebut terjadi di sekitaran Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, sekitar pukul 13.00 WIT, Sabtu (21/1). Kini oknum polisi yang diduga menembak korban telah ditahan di Polres Nabire, Papua Barat.

"Sampai sejauh ini polisi masih mendalami kasus penembakan di Dogiyai. Namun peristiwa itu didasari atas pemalakan yang berujung penembakan dan pembakaran beberapa kios oleh massa," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Sabtu (21/1).

Lebih lanjut, Benny menjelaskan, kelompok pemuda yang hendak menyerang anggota tersebut kemungkinan tidak terima adanya korban penembakan tersebut. Hal inilah yang memicu mereka membuat kericuhan lain serta menimbulkan pembakaran di beberapa kios.

"Saat ini kami tengah berupaya melakukan penyelidikan para pelaku pemalakan, penembakan serta pembakaran tersebut untuk kami berikan tindakan tegas sesuai hukum. Kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut yakni pembakaran kios atau toko milik warga dan 2 truk dirusak," pungkasnya.




(urw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads