
Isi Pesan Ancaman Fiktif Ade ART Sebelum Habisi Dea Purwakarta
Ade Mulyana, asisten rumah tangga, menjadi dalang pembunuhan Dea Permata. Motifnya terkait penagihan uang jasa kerja Rp 500 ribu.
Ade Mulyana, asisten rumah tangga, menjadi dalang pembunuhan Dea Permata. Motifnya terkait penagihan uang jasa kerja Rp 500 ribu.
Kematian Dea Permata Karisma terungkap sebagai hasil sakit hati pelaku, Ade Mulyana, terkait gaji yang belum dibayar. Ancaman yang muncul ternyata karangan.
Dea Permata Karisma tewas mengenaskan di tangan asisten rumah tangga, Ade Mulyana. Motifnya adalah sakit hati terkait gaji yang belum dibayar.
Yeni mengenang adik iparnya, Dea, yang tewas tragis. Dia menuntut keadilan dan berharap pelaku, Ade Mulyana, dihukum setimpal.
Dea Permata Karisma ditemukan tewas di rumahnya. ART-nya, Ade Mulyana, ditangkap setelah mengaku membunuh karena masalah gaji dan ancaman sebelumnya.
Kematian Dea Permata Karisma terungkap, pelakunya adalah asisten rumah tangga, Ade Mulyana. Motifnya adalah kesal karena gaji tak dibayar.
Dea Permata Karisma (27) tewas bersimbah darah dibunuh asisten rumah tangganya, (ART), yang bernama Ade Mulyana (26). Dea dikenal sosok yang sayang keluarga.
Kasus pembunuhan Dea Permata Kharisma di Purwakarta terungkap. Pelaku, Ade Mulyana, ditangkap setelah ancaman fiktif. Berikut sederet faktanya.
Misteri kematian Dea Permata Kharisma terungkap setelah suaminya mengungkap ancaman dari ART. Pembunuhan terjadi setelah terpasang CCTV.
Ade Mulyana ditangkap setelah membunuh majikannya, Dea, karena masalah gaji. Ia menggunakan palu dan kini menghadapi ancaman hukuman seumur hidup.