Polisi Telisik soal Ancaman Fiktif di Kasus Pembunuhan Dea Purwakarta

Polisi Telisik soal Ancaman Fiktif di Kasus Pembunuhan Dea Purwakarta

Dian Firmansyah - detikJabar
Jumat, 15 Agu 2025 18:30 WIB
Ade, ART Sadis Pembunuh Dea Purwakarta
Ade, ART Sadis Pembunuh Dea Purwakarta (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Kematian tragis Dea Permata Karisma (27) sempat memunculkan drama ancaman yang belakangan diketahui hanya karangan pelaku, Ade Mulyana (26). Kendati demikian, polisi akan mendalami soal ancaman tersebut.

Kapolres Purwakarta I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan sejauh ini motif dari Ade menghabisi nyawa Dea lantaran masalah sakit hati. Dea disebut tak membayar gaji dari Ade sebesar Rp 500 ribu.

"Sementara dari proses penyidikan yang kami temukan adalah sakit hati karena korban belum bayar jasa kerja, yang lain kami masih mencoba melakukan pendalaman apakah ada motif-motif lain di luar motif belum terbayarkannya gaji dari korban kepada pelaku," ujar Kapolres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal ancaman ini sebelumnya terungkap lewat penurutan Yuli Ismawati, ibu Dea. Menurut Yuli, anaknya sempat cerita kerap menerima ancaman pembunuhan. Narasi yang dibangun seolah Dea berselingkuh dengan pria lain bernama Fadel.

ADVERTISEMENT

"Masalahnya itu enggak tahu, tiba-tiba dia itu dapat ancaman aja. Katanya disuruh menjauhin dia itu kan dulu pernah menolong orang untuk bekerja di pariwisata (PJT 2) menolong orang. Nah, enggak tahu masalahnya apa. Dari chat itu anak saya suruh menjauhin anak itu orang yang padahal sebenarnya sebatas teman. Karena dia yang masukin ke situ gitu (kerja)," ucap Yuli.

Sukarno, ayah korban juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan, Sukarno menyebut anak kedua dari lima bersaudara itu sudah 3 bulan menerima pesan ancaman.

"Sudah 3 bulan ini. Dia itu kena ancaman. Ancaman dari seseorang beberapa kali dia masuk ke rumahnya. Sekali pernah di dipergoki sama pembantunya gitu. Dia kabur lari sama anak saya dikejar. Dikejar itu dia bisa kabur menghilang," katanya.

Sementara suami korban Fery Riyana (38) mengungkap ancaman dan teror yang selama ini diterima oleh istri dan dirinya. Ia hanya mendapatkan ancaman itu dari cerita Ade Mulyana dan tidak pernah berhadapan langsung dengan ancaman itu.

"Jadi pelaku ini selalu bilang ada orang yang datang malam-malam ke rumah, ada orang dari desa, ada yang membegal di jalan, pernah saya bawa golok sama pelaku ngejar orang, tapi aneh masa iya orang itu langsung hilang," ucap Fery.

Fery menegaskan jika cerita ancaman itu hanyalah karangan Ade. Hal itu terungkap setelah Ade di tangkap polisi sebagai terduga pelaku.

"Saya enggak tau motifnya apa, kalo suka sama istri saya, kenapa enggak saya yang dibunuhnya. Mudah-mudahan polisi bisa mengungkapnya," Pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads