
Polda NTT Tangkap Distributor Detonator di Makassar
Ditpolairud Polda NTT menangkap distributor 100 detonator di Makassar. Penangkapan ini mencegah kerusakan terumbu karang dan menjaga kelestarian NTT.
Ditpolairud Polda NTT menangkap distributor 100 detonator di Makassar. Penangkapan ini mencegah kerusakan terumbu karang dan menjaga kelestarian NTT.
Dipolairud Polda NTT ungkap kasus pengeboman ikan dengan bahan peledak canggih. Tujuh kasus tercatat pada 2024, pelaku sebagian besar nelayan lokal.
Polda NTT menangkap pria asal Sulawesi Utara karena membawa 200 detonator. Detonator itu diduga akan digunakan untuk mengebom ikan di Pantai Palo.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama dengan Detasemen Gegana Brimob Polda Sulsel memusnahkan 720 detonator.
Ada beberapa peristiwa di NTB dan NTT yang menjadi sorotan pembaca detikBali pekan ini. Berikut rangkumannya.
Polda NTB telah mengamankan 12 tersangka bahan peledak atau detonator sejak enam bulan terakhir. Polisi meminta nelayan tak menggunakan bom atom.
A, pria lanjut usia (lansia) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang membawa 1.000 detonator terancam hukuman maksimal mati.
A hanya tertunduk saat digiring di Polda NTB. Tangan pria berusia 63 tahun itu diborgol kabel ties putih. Namun, siapa sangka ia membawa 1.000 detonator.
Direktur Polairud Polda NTB Kombes Kobul Sahrin Ritonga akan menyelidiki jaringan teroris seusai penangkapan lansia berinisial A yang membawa 1.000 detonator.
Lansia berinisial A menjual bahan peledak, detonator, seharga Rp 600 ribu per buah. Pria berusia 63 tahun itu masih menyimpan 840 detonator di rumahnya.