12 Pengguna Detonator Dibekuk, Polda NTB Minta Nelayan Tak Pakai Bom Ikan

12 Pengguna Detonator Dibekuk, Polda NTB Minta Nelayan Tak Pakai Bom Ikan

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 06 Jul 2023 14:20 WIB
Direktur Polairud Polda NTB Kombes Kobul Sahrin Ritonga, Kamis (6/7/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Direktur Polairud Polda NTB Kombes Kobul Sahrin Ritonga, Kamis (6/7/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengamankan 12 tersangka pengguna dan penjual bahan peledak atau detonator sejak enam bulan terakhir. Belasan orang itu ditangkap dalam dua kasus berbeda.

Direktur Polairud Polda NTB Kombes Kobul Sahrin Ritonga menjelaskan pada kasus pertama polisi mengamankan 11 orang. Mereka ditangkap lantaran menggunakan detonator untuk bom ikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus pertama itu sudah dikemas dalam bentuk bom ikan yang akan digunakan di perairan Kabupaten Bima," kata Kobul, Kamis (6/7/2023).

Kasus kedua, tutur Kobul, melibatkan seorang pria lanjut usia atau lansia berinisial A. Menurutnya, pria berusia 63 tahun itu ditangkap lantaran membawa 1.840 batang detonator.

ADVERTISEMENT

"Si A ini bawa 1.000 bahan peledak dan 840 disimpan di rumahnya. Jadi, ini kasus dengan barang bukti cukup banyak," imbuh Kobul.

Dari kedua kasus tersebut, polisi sudah mengamankan barang bukti sebanyak 1.852 detonator dalam enam bulan terakhir. Jumlah itu bahkan sudah melebihi total barang bukti pada 2022 lalu.

"Detonator yang sudah kami amankan sampai Juli ini cukup besar. Kami minta para nelayan khususnya tidak menggunakan detonator untuk bom ikan. Ini demi kelangsungan anak cucu kita," imbuhnya.

Kobul menegaskan kasus kakek pembawa 1.840 detonator asal Sumba itu masih dalam pengembangan. Menurut keterangan A, ribuan detonator itu didapatkan dari seseorang yang berasal dari luar Provinsi NTB.

"Kami masih menelusuri. Jadi pelaku A ini akan menjual barang tersebut ke salah seorang nelayan yang datang menggunakan perahu kapal ikan di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur," kata Kobul.

Selain itu, polisi juga akan mengejar orang yang memasok bahan peledak kepada A. "Pelaku lain tempat mendapatkan barang kami kejar pemasoknya. Sejauh ini, kami masih berkoordinasi dengan Ditpolairud di beberapa wilayah," tandasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads