
Berwarnanya Kirab Malem Selikuran, Penyambutan Lailatul Qadar di Keraton Solo
Keraton Solo menyambut malam Lailatul Qadar melalui tradisi malem Selikuran. Peserta kirab membawa lentera berwarna-warni.
Keraton Solo menyambut malam Lailatul Qadar melalui tradisi malem Selikuran. Peserta kirab membawa lentera berwarna-warni.
Serba-serbi tentang tradisi Malam Selikuran yang dilakukan pada awal malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan dalam rangka menyambut Malam Lailatulqadar.
Di malam selikuran, pengasuh dan santri melakukan ngaji Al-Qur'an di alam terbuka dengan penerangan lampu sentir atau lampu minyak tanah dan obor.
Tradisi unik di Ponpes Nurul Hidayah Boyolali menyambut 21 Ramadan. Kyai dan santri mengaji Al Qur'an dengan obor untuk mengenang perjuangan kyai zaman dulu.
"Sejarahnya dulu masjid ini peninggalan Wali Songo, mungkin karomahnya tinggi, sehingga banyak yang iktikaf disini," kata Kepala Desa Trasan, Bagawat Gita.
Meneruskan tradisi malam selikuran, masyarakat Kotagede Jogja berkolaborasi dengan Oemah Pitulungan akan menyelenggarakan "Baca Puisi Malam Selikuran".
Meski di tengah pandemi, ratusan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta melakukan kegiatan Malam Selikuran atau Malam Ke-21 Ramadhan untuk sambut Lailatul Qadar