
Melihat Rokat Molong Kopi, Ritual Panen Raya Arabika di Lereng Ijen-Raung
Warga Bondowoso menggelar tradisi Rokat Molong Kopi. Tradisi yang dilakukan sebelum panen raya kopi di lereng Gunung Ijen dan Raung.
Warga Bondowoso menggelar tradisi Rokat Molong Kopi. Tradisi yang dilakukan sebelum panen raya kopi di lereng Gunung Ijen dan Raung.
Perkebunan kopi menjadi penggerak perekonomian di Jawa Timur. Hingga saat ini, ada 17 jenis kopi Indonesia yang terdata menjadi indikasi geografis.
Puluhan barista dari berbagai daerah di Jatim termasuk dari Sidoarjo dan Surabaya berdatangan ke Bondowoso untuk mengikuti kompetisi seduh kopi. Simak serunya.
Bondowoso terkenal sebagai penghasil kopi. Kopi yang dihasilkan dari kebun rakyat ini telah memiliki sertifikasi indikasi geografis.
Puluhan pelajar di Bondowoso blusukan ke kebun kopi. Mereka diajak mengenal seluk-beluk kopi secara detail.
Puluhan barista atau peracik kopi dari sejumlah kota di Indonesia berlaga adu piawai meramu kopi. Mereka berkompetisi di Festival Kopi Nusantara di Bondowoso.
Belanda mendirikan perkebunan kopi di Bondowoso sekitar abad 19 silam. Buruh perkebunan kopi di Bondowoso itu sebagian besar warga Pulau Madura. Kenapa?
Perkebunan kopi di Bondowoso berdiri sejak 1900-an silam di era pendudukan Belanda. Setelah kemerdekaan, tersisa banyak peninggalan bersejarah.
Menjelang panen raya kopi di Bondowoso, pasti digelar prosesi selamatan atau 'rokatan bhumih'. Seperti apa?
Melihat buah kopi dengan biji matang berwarna merah, mungkin sudah jamak. Namun di Bondowoso, ada buah kopi yang sudah matang tapi warnanya kuning merona.