Puluhan barista atau peracik kopi profesional yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur berkumpul di Bondowoso. Mereka mengikuti kompetisi adu kepiawaian meracik kopi dengan metode manual brewing V60.
Dalam acara bertajuk 'Kompetisi Seduh Kopi dengan metode Manual Brewing V60' itu digelar di Museum Kereta Api Bondowoso atau bekas stasiun yang kini sudah jadi museum.
Para barista yang menjadi peserta kompetisi itu tidak hanya berasal dari sekitar Bondowoso, tapi juga berasal dari Banyuwangi atau Malang. Beberapa di antara mereka juga datang dari Sidoarjo dan Surabaya, serta sejumlah daerah di Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJatim, para barista masing-masing diberi waktu 7 menit. Pemberian waktu itu dimulai dari menggeider biji kopi yang sudah di-roasting, meracik, hingga menyajikan dengan metode V60 atau teknik Vietnam Drip.
![]() |
Peserta kompetisi ini tak hanya diikuti barista pria. Ada sejumlah barista perempuan yang turut berkompetisi di ajang tersebut. Mereka menampilkan cara terbaik meracik dan menyeduh kopi sesuai kategori yang ditetapkan panitia.
"Menarik sekali kompetisi semacam ini. Karena Bondowoso kan selama ini sudah dikenal sebagai penghasil kopi kelas dunia," kata Maldini, salah satu peserta asal Sidoarjo saat ditemui di sela acara kompetisi, Sabtu (24/6/2023).
Sementara Kapolres Bondowoso mengatakan bahwa kompetisi itu sengaja digelar sebagai ajang para barista untuk menunjukkan kepiawaiannya meracik dan menyajikan kopi.
"Ini ajang menumbuhkan kreatifitas kaum muda di bidang perkopian," papar Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto saat ditemui di sela acara. Apalagi, kata dia, Bondowoso selama ini memang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi di Indonesia yang sudah mendunia.
"Ajang seperti ini juga untuk mendongkrak Bondowoso sebagai penghasil kopi kelas premium. Jadi, penghasil kopi enak menjadi ajang meracik kopi yang enak pula," ujar Bimo Ariyanto.
(dpe/iwd)