
Saat Kuat Ma'ruf Ikhlas Disebut Ahli Kecerdasannya di Bawah Rata-rata
Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani menyebut kecerdasan Kuat Ma'ruf di bawah rata-rata. Tanggapan dari Kuat membuat ahli tertawa.
Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani menyebut kecerdasan Kuat Ma'ruf di bawah rata-rata. Tanggapan dari Kuat membuat ahli tertawa.
Kontak 'Tuhan Yesus' di grup WhatsApp Ferdy Sambo terungkap dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani sungkan saat mengungkapkan kecerdasan Kuat Ma'ruf yang di bawah rata-rata.
Ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendi Saragih menjelaskan soal 'doenpleger' di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Reni Kusumowardhani mengungkap kondisi psikologis Eliezer sesaat sebelum menembak Yosua.
Ahli psikologi forensik menilai Ferdy Sambo tak dapat mengontrol emosi saat membunuh Brigadir Yosua Hutabarat. Hal ini terutama saat kehormatan Sambo terganggu.
Ahli psikologi forensik menilai sikap Yosua dinilai telah berubah semenjak berstatus karumga Ferdy Sambo hingga merasa diistimewakan oleh Putri Candrawathi.
Putri Candrawathi masih menemui Brigadir N Yosua Hutabarat meski kekeh mengaku korban perkosaan. Ahli Psikologi Forensik memberikan penjelasan seputar hal ini.
Kecerdasan terdakwa kasus Yosua, Kuat Ma'ruf dinilai di bawah rata-rata. Hal ini dapat dilihat karena Kuat termasuk orang yang lambat memahami informasi.
Sosok pemilik kontak 'Tuhan Yesus' di grup WhatsApp Duren Tiga yang dibentuk 3 hari usai penembakan Brigadir N Yosua Hutabarat akhirnya terkuak di persidangan.