
Pemerintah Minta Maaf ke Driver Ojol se-Indonesia soal BHR Lebaran
Menaker RI Yassierli menyampaikan permintaan maaf pemerintah ke driver ojol di Indonesia. Sebab, pemberian bantuan hari raya (BHR) saat Lebaran belum optimal.
Menaker RI Yassierli menyampaikan permintaan maaf pemerintah ke driver ojol di Indonesia. Sebab, pemberian bantuan hari raya (BHR) saat Lebaran belum optimal.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyalurkan bantuan sosial keagamaan Rp 2 juta per KK menjelang Hari Raya Waisak kepada 255 KK beragama Buddha ber-KTP Badung.
Pemerintah minta maaf kepada driver ojol atas ketidakoptimalan bantuan hari raya. Menaker Yassierli berjanji evaluasi kebijakan untuk kesejahteraan ojol.
Kemnaker panggil aplikator dan kurir online untuk evaluasi Bantuan Hari Raya. Wamenaker Noel menyoroti masalah driver ojol yang tidak menerima THR.
Wamenaker Immanuel Ebenezer menilai pengusaha transportasi online rakus, hanya memberikan bantuan hari raya Rp 50 ribu untuk driver dan kurir.
Bantuan Hari Raya (BHR) diberikan kepada pekerja ojek online dan kurir online. Perusahaan diimbau memberikan 20% dari rata-rata penghasilan pengemudi.
Aplikator mendistribusikan Bantuan Hari Raya (BHR) ke ojol sesuai permintaan pemerintah. Besaran nominal yang diberikan bervariatif tergantung performa ojol.
Presiden Prabowo Subianto mengimbau aplikator untuk menambah bantuan hari raya (BHR) bagi driver ojol yang kurang dari Rp 1 juta. BHR sebaiknya tepat waktu.
"Kalau perusahaan harus tahu justru para pekerja ini yang memberi keuntungan bagi mereka," kata Prabowo mengimbau swasta tambah BHR driver ojol.
Pemerintah imbau perusahaan membayar 'THR' ke ojol sebelum H-7 Lebaran. Jika tidak, ojol bisa adukan ke posko yang disediakan di Jateng dan secara nasional.