
Pemerintah Minta Maaf ke Ojol se-Indonesia, Begini Reaksi Asosiasi
Pemerintah minta maaf kepada driver ojol terkait bantuan hari raya yang tidak optimal. Asosiasi Garda Indonesia menilai tanggung jawab ada pada aplikator.
Pemerintah minta maaf kepada driver ojol terkait bantuan hari raya yang tidak optimal. Asosiasi Garda Indonesia menilai tanggung jawab ada pada aplikator.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli minta maaf kepada pengemudi ojol atas kebijakan Bonus Hari Raya yang belum optimal.
Grab Indonesia menjelaskan alasan beberapa driver ojol tidak menerima BHR Lebaran. Kriteria keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan jadi faktor penentu.
"Yang nggak dapat (BHR) itu macam-macam ya karena bisa juga ada mereka yang sudah terdaftar, tapi tidak pernah narik itu ada juga," kata Tirza.
Wakil Menaker Noel geram dengan pencairan bonus hari raya Rp 50.000 untuk driver ojol. Ia akan panggil aplikator untuk klarifikasi terkait masalah ini.
Maxim Indonesia memberikan Bonus Hari Raya (BHR) Raya kepada mitra pengemudi yang memenuhi kriteria. BHR diberikan mulai dari Rp 420.000 hingga Rp 2,6 Juta.
Driver ojol di Tasikmalaya demo menuntut bonus hari raya. Aksi berujung kericuhan, polisi amankan dua pelaku. Penyidikan masih berlangsung.
Grab Indonesia buka suara soal besaran bonus hari raya (BHR) untuk mitra driver yang dianggap tidak manusiawi. BHR dinilai sesuai skema dan kinerja mitra.
Grab dan Gojek menjelaskan pemberian Bonus Hari Raya (BHR) untuk driver, dengan besaran berbeda berdasarkan kinerja dan kategori. BHR bukan THR.
Kekisruhan di kantor ojol Tasikmalaya terjadi akibat protes pengemudi terkait bonus hari raya. Insiden berujung kekerasan dan penyelidikan polisi berlangsung.