
Warga Gunungkidul Makan Sapi yang Sudah Dikubur, Antraks Bisa Sefatal Ini
Sebanyak 93 orang warga Gunungkidul positif antraks, tiga di antaranya meninggal. Adapun penyakit ini disebabkan oleh bakteri, bisa sefatal ini jika terpapar.
Sebanyak 93 orang warga Gunungkidul positif antraks, tiga di antaranya meninggal. Adapun penyakit ini disebabkan oleh bakteri, bisa sefatal ini jika terpapar.
Kasus antraks di Gunungkidul telah mencatat kasus kematian dan puluhan warga suspek. Penyebabnya ternyata gara-gara warga mengkonsumsi sapi mati.
Warga Gunungkidul, DI Yogyakarta, yang terpapar antraks disebut sempat menggali lagi hewan ternak yang mati dari kuburnya untuk kemudian mengonsumsi dagingnya.
Kasus antraks telah menewaskan satu warga Jati Gunungkidul dan puluhan lainnya suspek. Penyebabnya karena warga mengkonsumsi daging sapi mati diduga antraks.
Wabah antraks terjadi di Jati, Semanu, Gunungkidul. DPKH setempat menyebut tradisi brandu turut menjadi pemicu.
"Saya khawatirnya itu (masyarakat) tahu kalau sapi itu kena antraks, daripada mati, rugi, lebih baik dijual biarpun harganya lebih murah," kata Sultan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, pengobatan antraks pada manusia itu sederhana dan kemungkinan sembuhnya besar. Begini caranya.
Kasus antraks Gunungkidul memakan satu korban jiwa dan puluhan lainnya teridentifikasi suspek. Menurut Dinkes DIY, harusnya sudah berstatus Kejadian Luar Biasa.
Kemenkes RI berkoordinasi dengan Kementan dan Dinas Kesehatan setempat untuk menyelidiki kasus antraks yang menewaskan tiga orang di Gunungkidul.
Seorang warga Gunungkidul meninggal dunia akibat terpapar virus antraks. DPKH Gunungkidul mengatakan korban sempat mengkonsumsi daging sapi yang mati mendadak.