
Menapak Jejak Diponegoro di Pameran 200 Tahun Perang Jawa
Pameran bertajuk MARTABAT digelar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Pameran dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya Perang Jawa.
Pameran bertajuk MARTABAT digelar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Pameran dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya Perang Jawa.
Fadli Zon menyampaikan Pidato Kebudayaan berjudul 'Menemukan Jati Diri Bangsa Melalui Refleksi Kejuangan Pangeran Diponegoro'.
Terdapat puluhan makam tanpa nama di Ngipikrejo, Kulon Progo. Warga meyakini makam tersebut persemayaman prajurit Diponegoro yang menjadi korban Perang Jawa.
Generasi ke-3 penunggu Gua Selarong, Suradi, menuturkan cerita tentang Pangeran Diponegoro saat mengasingkan diri ke gua di Pajangan, Bantul, tersebut.
Tokoh adat Selarong menceritakan sebab Pangeran Diponegoro sangat dekat dengan Selarong dan menjadikannya sebagai markas besar saat perang Jawa tahun 1825.
Jika kita menggali kembali strategi perlawanan Belanda saat Perang Jawa, terdapat sejumlah catatan menarik karena mereka cukup lemah meski berakhir menang.
Gua Selarong di Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, memiliki kaitan erat dengan sejarah Pangeran Diponegoro. Berikut kisahnya.
Dalam Perang Jawa, Legiun Mangkunegaran adalah salah satu pihak yang aktif membantu Belanda menekan perlawanan. Yuk, baca peran lengkapnya dalam artikel ini!
Mari kita mengenal sosok Kyai Mojo, ulama yang merupakan ahli strategi kepercayaan Pageran Diponegoro dalam Perang Jawa.
Nama Selarong bukan hanya gua tempat Pangeran Diponegoro. Namun juga nama wilayah yang jadi markas Diponegoro.