Kafe Natasya, tempat kerja dua pemandu lagu atau LC karaoke menjadi korban persekusi sekelompok warga dengan menceburkan ke laut hingga ditelanjangi, sudah disegel Satpol PP setempat. Penyegelan dilakukan, karena kafe tersebut ternyata tidak memiliki izin.
Kepala Satpol PP Kabupaten Pesisir Selatan, Dailipal mengatakan, pemilik kafe sudah dipanggil ke kantor Satpol PP untuk diperiksa, namun hingga kini masih mangkir. DN (41 tahun), sang pemiik kafe, dijadwalkan menjalani pemeriksan Rabu (12/4/2023) namun tidak datang memenuhi panggilan.
"Sudah kita panggil Rabu lalu, namun dia tidak datang," kata Kasatpol PP Pesisir Selatan, Dailipal kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya, saat ini kafe sudah ditutup sementara dan polisi sudah memasang garis polisi karena kasus itu juga masuk ke ranah hukum. Kafe Natasya, kata dia, sudah pernah diperingati agar tidak buka saat malam Ramadhan dan tidak menyediakan jasa wanita pemandu lagu.
"Sebelum Ramadhan sudah kita ingatkan. Dulu tidak ada room atau bilik sekat dan pemandu lagu. Tapi kenyataannya sepertiini," kata Dailipal.
Setelah kejadian ini, kafe itu terancam ditutup permanen karena diduga melanggar Perda.
"Sanksinya bisa ditutup. Tapi kita periksa dulu pemilik kafenya," katanya..
Sebelumnya, dua wanita pemandu lagu di kafe yang berada di kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu menjadi korban persekusi sekelompok orang. Keduanya diarak dan diceburkan ke laut malam-malam, lalu ditelanjangi.
Menurut polisi, ada lebih dari 300-an orang yang melakukan aksi saat peristiwa itu terjadi. "Jadi, kejadiannya pada Sabtu, 8 April 2023 malam, sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu ada 300-an orang yang melakukan aksi (Razia)," jelas Kapolres Pesisir Selatan, AKBP.Novianto Taryono kepada wartawan di Painan, Kamis (13/4/2023).
"Awalnya penggerebekan dan pengrusakan kafe. Warga marah, karena kafe ini tetap beroperasi (dengan hiburan karaoke) di bulan suci Ramadan. Di lokasi, sedang ada dua korban. Hanya berkunjung saja, tidak bertugas. Tapi beberapa orang kemudian menyeret dan membawa dua wanita tersebut ke laut," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novianto memastikan bakal menangani kasus tersebut dengan professional.
"Dengan kejadian ini, tentunya kami tidak tinggal diam. Apalagi video kejadian ini sudah di upload di beberapa di media sosial dan menjadi konsumsi nasional. Ini menjadi prihatin kami untuk lebih bisa atensi atau akselerasi, sehingga dalam waktu dekat segera terungkap pelaku yang melakukan perbuatan tersebut," katanya lagi.
(dpw/dpw)