Penyelidikan kasus persekusi terhadap 2 wanita pemandu lagu sebuah kafe di Pasir Putih, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, terus dilakukan. Namun polisi mengaku kesulitan mengidentifikasi para pelaku persekusi karena banyak orang.
Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa korban dan sejumlah saksi dalam kejadian ini. Namun korban tidak mengetahui pasti ciri-ciri pelaku.
"Ketika penertiban (kafe) ada sekitar 300-an warga, banyak orang ini memang, banyak tindakan jadi tidak terkontrol," ujar Gusmanto kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pemeriksaan, korban yang dipersekusi juga tidak bisa memastikan pelaku karena kondisi saat razia tersebut sangat ramai. Sehingga polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku.
"Perempuan yang menjadi korban ini tentu tidak bisa memastikan dan menjelaskan (pelaku) secara maksimal. Karena ramai," sambungnya.
Namun Gusmanto menegaskan, pihak kepolisian terus berupaya semaksimal mungkin mencari informasi identitas pelaku. Termasuk orang yang merekam video dan menyebarkannya.
"Ini juga termasuk terkait penyebaran video. Saksi sama korban yang kami periksa kemarin itu ada empat orang. Kami mohon bersabar terkait mencari identitas pelaku," kata dia.
Sejauh ini aparat kepolisian sudah memeriksa tujuh saksi terkait kasus tersebut.
"Sudah ada tujuh orang yang kita periksa. Sejauh ini masih (saksi)," kata Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Novianyo Taryono kepada wartawan di Mapolres Pessel, Kamis (13/4/2023).
Pihaknya kata Novianto sudah mengamankan sejumah barang bukti berupa pakaian korban. Ia belum bisa memastikan berapa banyak tersangka dalam kasus ini, karena sedang berproses.
"Kemungkinan bakal tersangka? Saya belum berani menyebut dan memberi estimasi. Pelan-pelan kita ambil. Kalau dilihat dari video tersebut ramai sekali kan," kata dia.
Video persekusi terhadap dua wanita itu sendiri itu beredar luas di sosial media. Dilihat detikSumut, Rabu (12/4/2023), awalnya terlihat sekelompok orang berusaha merusak kafe. Kafe itu disinyalir menyediakan layanan karaoke dan pemandu lagu. Massa merangsek masuk kafe. Tak lama kemudian terlihat massa menggiring dua wanita menuju pinggir pantai.
Dalam video itu, terdengar si wanita telah meminta ampun sambal menyebut tidak melakukan perbuatan (yang melanggar) apapun. Namun rintihan wanita itu tidak dihiraukan warga yang terdiri dari sejumlah pemuda. Wanita ini didorong masuk laut, diceburkan sebelum akhirnya ditelanjangi.
(nkm/nkm)