Satu keluarga yang berjumlah lima orang di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negera Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung jadi korban pembunuhan. Pelaku pembunuhan itu adalah Erwinudin, salah satu anak dari korban.
Adapun identitas korban yang tewas dibunuh Erwin yakni Zainudin (Ayah), Siti Romlah (Ibu), Wawan (Anak), Anak Wawan berusia lima tahun dan Juwanda (Adik).
Berikut ini 10 fakta yang dirangkum detikSumut terhadap peristiwa itu.
1. Korban Dikubur dalam Septic Tank untuk Menghilangkan Jejak
Erwin mencoba menutupi aksi kejinya itu dengan menguburkan para korban di dua lokasi berbeda. Empat korban dikuburkan dalam septic tank dan satu lagi di kebun singkong.
"Betul, para korban dimasukkan ke dalam septic tank. Hari ini rencananya para korban akan diangkat," kata Kapolres Way Kanan, Teddy Rachesna kepada detiksumut, Kamis (6/10).
Dia menyebut, para korban yang ditemukan tewas berjumlah lima orang. Empat korban dibenam dan dicor dalam septic tank, satu lainnya ditemukan terkubur di kebun singkong.
2. Korban Dibunuh dengan Cara Sadis
Teddy Rachesna, pengungkapan kasus ini bermula saat polisi mendapat laporan orang hilang atas nama Juwanda pada 1 Juli 2022 lalu. Dia sudah hilang kabar sejak 24 Februari 2022, namun baru dilaporkan beberapa bulan kemudian.
"Pada tanggal 1 Juli 2022 dilaporkan orang hilang dengan identitas korban Juwanda (26). Orang tersebut hilang tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 24 Februari 2022, karena ada kejanggalan atas perginya orang tersebut," katanya Kamis (6/10)
Polsek Negara Batin kemudian melakukan penyelidikan dan mencurigai satu orang pelaku. Salah satu terperiksa saat itu adalah Dicki.
"Dugaan petugas benar setelah melakukan interogasi berdasarkan pengakuan pelaku Dicki Wahyu, bahwa yang bersangkutan bersama Erwinudin yang merupakan ayah kandungnya telah mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap Juwanda yang di mana korban merupakan adik tiri dari Dicki" terang dia.
Dari keterangan tersangka ini, Juwanda dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di dalam rumah.
"Setelah korban tak berdaya lehernya diikat dengan tali lalu diseret ke dapur, sampai di dapur korban sudah tidak bernyawa lalu korban diangkut menggunakan mobil pikap dibawa ke areal kebun singkong dan dikubur oleh pelaku," ujar Kapolres.
3. Pelaku Pembunuhan Ayah dan Anak
Erwin mengajak anaknya Dicki Wahyu untuk menghabisinya ayah kandung dan keluarganya. Dicki ak kuasa menolak ajakan ayahnya untuk menjalankan aksi keji itu.
"Takut sama bapak," kata Dicky dalam video yang diterima detikSumut dari Polda Lampung, Selasa (11/10/2022). Dicky mengatakan hal itu saat ditanya apa alasannya ikut melakukan pembunuhan.
Dicky mengatakan sebenarnya sejak awal dia tidak ingin ikut melakukan pembunuhan itu. Karena hal itu, Dicki kini menyesali perbuatannya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan Dicky takut kepada Erwin yang merupakan ayahnya. Dia mengatakan hal itu hanya ketakutan dari seorang anak kepada ayahnya, bukan karena adanya ancaman pembunuhan. "Takut (karena Erwinudin) orang tuanya. Kalau ancaman (pembunuhan), tidak ada. Konotasinya ini anak sama orang tua, pasti nurut," ucap Pandra.
4. Harta Warisan Jadi Pemicu
Erwin dan anaknya Dicki sudah ditangkap polisi. Kepada polisi kedua tersangka itu mengaku menjalankan aksinya karena persoalan harta warisan.
"Motifnya untuk sementara dari hasil pemeriksaan terkait harta warisan milik korban Zainudin yang di mana korban ini merupakan ayah kandung dari tersangka Erwinudin dan kakek dari tersangka Dicki Wahyu Saputra," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna, Kamis (6/10/2022).
Teddy menjelaskan, Erwin adalah anak kandung Zainudin. Dia diduga membunuh ayahnya sendiri karena terkait harta warisan. Zainudin sendiri diketahui sudah menikah lagi dengan Siti Komariah, korban lain yang ditemukan dalam septic tank.
Total ada lima korban dalam kasus ini. Empat korban ditemukan di dalam septic tank, satu lainnya ditemukan di kebun singkong. Empat korban pertama dibunuh oleh Erwin seorang diri.
"Erwin pelaku tunggal dalam pembunuhan empat korban lainnya yang berstatus ayah kandung, ibu tiri, kakak kandung serta keponakannya," terang dia.
5. Warga Curiga Melihat Pelaku Menjual Harta Ayahnya
Camat Negara Batin, A Rozi mengungkap fakta sebelum penemuan mayat para korban. Dia menyebut, beberapa bulan lalu, salah satu pelaku, Erwinudin sempat menjual beberapa bidang tanah milik ayahnya, Zainudin.
"Satu bulan setelah Erwin mengatakan bahwa ayah dan ibunya pergi merantau, dia kemudian menjual beberapa bidang tanah. Alasan dia disuruh oleh ayahnya," kata Rozi, Rabu (6/10).
Zainudin sendiri adalah ayah kandung pelaku Erwin. Usai membunuh ayah dan keluarganya yang lain, dia mengaku kepada warga di sana bahwa ayah dan ibu tirinya pergi merantau.
Dua bulan setelah menjual sebidang tanah pertama, Erwin lantas menjual beberapa bidang tanah milik ayahnya. Dia berasalan disuruh ayahnya untuk membayar utang.
"Dari sana warga mulai curiga," lanjut Rozi.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video: Penembak 3 Polisi Way Kanan Dituntut Hukuman Mati-Dipecat TNI"
(astj/astj)