10 Fakta Pembunuhan Keji Sekeluarga di Way Kanan Lampung

Round Up

10 Fakta Pembunuhan Keji Sekeluarga di Way Kanan Lampung

Tim detikSumut - detikSumut
Rabu, 12 Okt 2022 15:12 WIB
Tersangka pembunuhan sekeluarga di Way Kanan Lampung
Erwinudin, tersangka pembunuhan sekeluarga di Way Kanan Lampung (Istimewa)
Bandar Lampung -

Satu keluarga yang berjumlah lima orang di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negera Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung jadi korban pembunuhan. Pelaku pembunuhan itu adalah Erwinudin, salah satu anak dari korban.

Adapun identitas korban yang tewas dibunuh Erwin yakni Zainudin (Ayah), Siti Romlah (Ibu), Wawan (Anak), Anak Wawan berusia lima tahun dan Juwanda (Adik).

Berikut ini 10 fakta yang dirangkum detikSumut terhadap peristiwa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Dikubur dalam Septic Tank untuk Menghilangkan Jejak

Erwin mencoba menutupi aksi kejinya itu dengan menguburkan para korban di dua lokasi berbeda. Empat korban dikuburkan dalam septic tank dan satu lagi di kebun singkong.

ADVERTISEMENT

"Betul, para korban dimasukkan ke dalam septic tank. Hari ini rencananya para korban akan diangkat," kata Kapolres Way Kanan, Teddy Rachesna kepada detiksumut, Kamis (6/10).

Dia menyebut, para korban yang ditemukan tewas berjumlah lima orang. Empat korban dibenam dan dicor dalam septic tank, satu lainnya ditemukan terkubur di kebun singkong.

2. Korban Dibunuh dengan Cara Sadis

Teddy Rachesna, pengungkapan kasus ini bermula saat polisi mendapat laporan orang hilang atas nama Juwanda pada 1 Juli 2022 lalu. Dia sudah hilang kabar sejak 24 Februari 2022, namun baru dilaporkan beberapa bulan kemudian.

"Pada tanggal 1 Juli 2022 dilaporkan orang hilang dengan identitas korban Juwanda (26). Orang tersebut hilang tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 24 Februari 2022, karena ada kejanggalan atas perginya orang tersebut," katanya Kamis (6/10)

Polsek Negara Batin kemudian melakukan penyelidikan dan mencurigai satu orang pelaku. Salah satu terperiksa saat itu adalah Dicki.

"Dugaan petugas benar setelah melakukan interogasi berdasarkan pengakuan pelaku Dicki Wahyu, bahwa yang bersangkutan bersama Erwinudin yang merupakan ayah kandungnya telah mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap Juwanda yang di mana korban merupakan adik tiri dari Dicki" terang dia.

Dari keterangan tersangka ini, Juwanda dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di dalam rumah.

"Setelah korban tak berdaya lehernya diikat dengan tali lalu diseret ke dapur, sampai di dapur korban sudah tidak bernyawa lalu korban diangkut menggunakan mobil pikap dibawa ke areal kebun singkong dan dikubur oleh pelaku," ujar Kapolres.

3. Pelaku Pembunuhan Ayah dan Anak

Erwin mengajak anaknya Dicki Wahyu untuk menghabisinya ayah kandung dan keluarganya. Dicki ak kuasa menolak ajakan ayahnya untuk menjalankan aksi keji itu.

"Takut sama bapak," kata Dicky dalam video yang diterima detikSumut dari Polda Lampung, Selasa (11/10/2022). Dicky mengatakan hal itu saat ditanya apa alasannya ikut melakukan pembunuhan.

Dicky mengatakan sebenarnya sejak awal dia tidak ingin ikut melakukan pembunuhan itu. Karena hal itu, Dicki kini menyesali perbuatannya.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan Dicky takut kepada Erwin yang merupakan ayahnya. Dia mengatakan hal itu hanya ketakutan dari seorang anak kepada ayahnya, bukan karena adanya ancaman pembunuhan. "Takut (karena Erwinudin) orang tuanya. Kalau ancaman (pembunuhan), tidak ada. Konotasinya ini anak sama orang tua, pasti nurut," ucap Pandra.

4. Harta Warisan Jadi Pemicu

Erwin dan anaknya Dicki sudah ditangkap polisi. Kepada polisi kedua tersangka itu mengaku menjalankan aksinya karena persoalan harta warisan.

"Motifnya untuk sementara dari hasil pemeriksaan terkait harta warisan milik korban Zainudin yang di mana korban ini merupakan ayah kandung dari tersangka Erwinudin dan kakek dari tersangka Dicki Wahyu Saputra," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna, Kamis (6/10/2022).

Teddy menjelaskan, Erwin adalah anak kandung Zainudin. Dia diduga membunuh ayahnya sendiri karena terkait harta warisan. Zainudin sendiri diketahui sudah menikah lagi dengan Siti Komariah, korban lain yang ditemukan dalam septic tank.

Total ada lima korban dalam kasus ini. Empat korban ditemukan di dalam septic tank, satu lainnya ditemukan di kebun singkong. Empat korban pertama dibunuh oleh Erwin seorang diri.

"Erwin pelaku tunggal dalam pembunuhan empat korban lainnya yang berstatus ayah kandung, ibu tiri, kakak kandung serta keponakannya," terang dia.

5. Warga Curiga Melihat Pelaku Menjual Harta Ayahnya

Camat Negara Batin, A Rozi mengungkap fakta sebelum penemuan mayat para korban. Dia menyebut, beberapa bulan lalu, salah satu pelaku, Erwinudin sempat menjual beberapa bidang tanah milik ayahnya, Zainudin.

"Satu bulan setelah Erwin mengatakan bahwa ayah dan ibunya pergi merantau, dia kemudian menjual beberapa bidang tanah. Alasan dia disuruh oleh ayahnya," kata Rozi, Rabu (6/10).

Zainudin sendiri adalah ayah kandung pelaku Erwin. Usai membunuh ayah dan keluarganya yang lain, dia mengaku kepada warga di sana bahwa ayah dan ibu tirinya pergi merantau.

Dua bulan setelah menjual sebidang tanah pertama, Erwin lantas menjual beberapa bidang tanah milik ayahnya. Dia berasalan disuruh ayahnya untuk membayar utang.

"Dari sana warga mulai curiga," lanjut Rozi.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

6. Pelaku Merokok dan Mencium Korban Sebelum Menguburnya ke Septic Tank

Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan satu keluarga. Dari sana diketahui bahwa pelaku sempat merokok dan mencium korban sebelum menguburkan mereka.

Rekontruksi ini digelar di tempat kejadian perkara (TKP) yaitu di rumah korban sekaligus tersangka di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negera Batin, Kabupaten Way Kanan. Erwinudin dihadirkan dalam rekontruksi itu.

Tersangka yang sempat merokok itu adalah Erwinudin. Dia menghabiskan 2 batang rokok, kemudian mengecek kondisi septic tank. "Jadi ada dimana dalam satu adegan tersangka ini duduk menghabisi dua batang rokok setelah menghabisi empat anggota keluarganya. Setelah habis, dia kemudian mengecek kondisi septic tank yang belum dicor," kata Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna usai rekonstruksi, Jumat (7/10).

Kemudian, setelah memastikan kondisi aman, tersangka mulai memasukkan jasad korban yang dia bunuh ke dalam septic tank itu. Yang pertama dibuang ke septic tank adalah Wawan, kedua Siti Romlah, kemudian Zainudin, dan terakhir Zahra.

Setelah semua korban dimasukkan, tersangka menutup septic tank menggunakan kasur. Besoknya, tersangka mengecor septic tank itu agar bau dari jasad korban tidak tercium.

Untuk diketahui, kasus pembunuhan ini sendiri terjadi setelah tersangka cekcok terkait harta warisan dan utang piutang dengan korban Wawan yang merupakan kakak kandung dari tersangka Erwinudin. "Berawal dari cekcok ini antara tersangka dengan abang kandungnya, pada saat itu di rumah sedang ada korban lainnya yakni Zainuddin, Siti Romlah, dan keponakannya Zahra (anak Wawan)," katanya.

Erwinudin juga sempat mencium salah satu korban sebelum memasukkan tubuh korban ke septic tank. Ciuman terakhir ini dilakukannya sebelum ke empat jasad dimasukkan ke dalam septic tank. Korban yang dicium oleh tersangka adalah Zahra (5) yang merupakan keponakan dari tersangka itu sendiri.

"Untuk menghilangkan jejak, tersangka membuang korban dengan cara dimasukkan ke dalam septic tank. Jadi yang pertama itu Wawan, kedua korban Siti Romlah selanjutnya Zainudin, dan terakhir Zahra keponakan yang juga anak dari Wawan, pada adegan ini tersangka mencium wajah ponakannya tersebut," katanya.

7. Erwin Dikenal Sebagai Pemabuk dan Penjudi

Tersangka pembunuhan satu keluarga di Way Kanan, Lampung sebagai pemabuk dan penjudi.

Kepala Kampung Desa Marga Jaya, Muhammad Yani kepada mengatakan keributan yang sering terjadi di rumah tersebut dikarenakan tersangka Erwinudin ingin meminta uang.

"Sudah sering kali kalau ribut itu, pasti tak lain Erwin itu yang mulai. Kalau sudah ribut gitu pasti dia minta uang atau ingin menjual harta baik tanah, mobil ataupun kambing," ujar Yani kepada detikSumut Sabtu (8/10).

Sepengetahuannya, jika sudah memiliki uang Erwin akan berfoya-foya. "Kalau tidak ribut lagi, berarti si Erwin nya sudah punya uang. Dan biasanya dia habiskan untuk berjudi dan mabuk-mabukan," kata dia saat dihubungi.

Menurut dia, ayah Erwin yakni korban Zainudin sangatlah bijak karena semasa hidupnya sudah membagikan harta warisannya ke semua anaknya.

"Almarhum Zainudin ini bijak, dia sudah bagikan semua hartanya untuk anak-anaknya ini. Tapi memang si Erwin ini pikirannya sudah kacau karena hanya judi dan mabuk-mabukan yang dipikirkannya jika sudah punya uang," terangnya.

Fakta ke-8 Ada di Halaman Berikutnya...

8. Erwinudin Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Polisi menjerat Erwinudin, tersangka pembunuhan berencana dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Atas perbuatannya itu Erwin terancam hukuman mati.

Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna mengatakan, berdasarkan rekonstruksi yang dilaksanakan pekan lalu ditemukan fakta bahwa tersangka telah melakukan perencanaan pembunuhan terhadap korban. "Ada satu peristiwa di mana tersangka melakukan perencanaan pembunuhan terhadap para korbannya. Untuk itu kami menerapkan Pasal Primer 340 KUHP subsider 338 ancaman maksimal hukuman mati terhadap tersangka Erwinudin," kata Teddy kepada detikSumut, Selasa (11/10).

Teddy menyampaikan pihaknya akan bekerja secara profesional dalam penyidikan kasus ini. "Semua sedang berproses, kita laksanakan penyidikan ini secara profesional, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB kami sudah limpahkan berkas tahap satu dua tersangka ke Kejari Way kanan dan sudah diterima," katanya.

9. Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga Minta Maaf

Atas perbuatannya itu, Erwin mengaku menyesal. Erwin pun meminta maaf kepada keluarganya atas perbuatan kejinya ini. "Menyesal. Sesudah kejadian itu memang sudah nyesel," kata Erwinudin dalam sebuah video yang diterima detikSumut dari Polda Lampung, Selasa (10/10/2022) yang lalu. Pernyataan Erwin dalam video ini sudah diizinkan untuk dikutip.

"Untuk keluarga semuanya, saya minta maaf," sambung Erwin.

Selain Erwin, pelaku pembunuhan lainnya yang merupakan anak dari Erwin, Dicky juga menyampaikan penyesalannya telah ikut melakukan pembunuhan. Dia mengaku pembunuhan itu dia lakukan karena takut dengan ayahnya itu. "Takut sama bapak," kata Dicky. Dia mengatakan hal itu saat ditanya apa alasannya ikut melakukan pembunuhan.

10. Sekeluarga Korban Pembunuhan Dimakamkan dalam Satu Liang Kubur

Jasad korban pembunuhan di Way Kanan, Lampung diangkat dari septic tank dan kebun singkong. Saat diangkat untuk proses autopsi, tubuh korban sudah tinggal tersisa tulang belulang.

Kemudian kelima jasad yang hanya tersisa tulang belulang ini dikuburkan dalam satu liang yang di dalamnya diberi sekat-sekat. Suasana pemakaman sendiri berlangsung penuh haru, banyak kerabat serta masyarakat yang berdatangan untuk berdoa kepada para korban pembunuhan sadis yang terjadi pada Oktober 2021 dan April 2022 ini.

Kepala Kampung Desa Marga Jaya, Muhammad Yani saat dihubungi detikSumut mengatakan proses pemakamannya telah usai dengan dihadiri oleh keluarga besar Zainudin.

"Tadi pemakaman pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dengan dihadiri pihak keluarga besar dan masyarakat sekitar. Pemakaman dalam satu liang yang dimana di dalamnya telah disekat," kata Yani, Selasa (11/10).

Menurut Muhammad Yani, selain keluarga besar Zainudin yang datang dari Sumatera Selatan, anak bungsu yang selamat dalam peristiwa itu yakni Siti Fatonah juga hadir. "Semua hadir tadi keluarga besarnya, ada juga Siti Fatonah anak bungsu yang selamat dari peristiwa itu. Selain itu, anak perempuan dari tersangka Erwinudin juga hadir," terangnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Polrestabes Bandung Gelar Salat Gaib untuk Anggota Polri yang Gugur di Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads