Belasan kilometer dari pusat Kota Medan, berdiri satu bangunan museum dengan nilai sejarah tinggi. Bangunan yang nyaris berbentuk tabung itu menyimpan banyak peninggalan sejarah peradaban Kota China.
Namanya Museum Situs Kotta Cinna. Lokasi tepatnya di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.
Museum ini sekilas menyimpan banyak peninggalan sejarah yang bernuansa budaya China. Tetapi para peniliti menemukan bukti, situs itu bukan soal peradaban China, tetapi dihuni oleh para pendatang dari selatan India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konon, daerah itu dikenal sebagai lokasi bertemunya pada saudagar dari negeri China, Arab, Afrika dan India. Lokasinya strategis, di muara Sungai Deli dan pantai timur Sumatera yang terkenal dengan jalur perdagangan paling sibuk pada abad-abad awal.
![]() |
Laksamana Cheng Ho, panglima sekaligus penjelajah samudra ulung dari China pernah singgah di sana. Misi utamanya adalah dagang. Sutra dan keramik menjadi komoditi paling laris dibawa sang laksamana.
Banyak peninggalan dan barang-barang antik yang ditemukan di situs itu yang kemudian memancing sejumlah peneliti lokal dan mancanegara melakukan eskavasi di sana. Para arkeolog, antropolog dan sejarawan mulai menghimpun bukti-bukti dari situs peradaban yang sudah ada sejak ratusan tahun sebelum Kota Medan lahir itu.
Kesimpulan mengerucut. Kota China atau Kotta Cinna (pada literatur lain disebut Cotta Cinna), bukan berbicara soal peradaban China. Jauh sebelum kedatangan Laksamana Cheng Ho, laksamana muslim asal China itu, sudah ada peradaban kuno dari selatan India.
Peradaban itu kemudian terkubur dengan perang yang kerap terjadi. Hingga akhirnya, panglima perang asal Pasai, Gocah Pahlawan menduduki wilayah itu. Pada perjalannya, Gocah Pahlawan membentuk Kesultanan Deli yang kini menjadi ikon Kota Medan.
Masih banyak cerita sejarah yang terpenggal dari situs itu. Serangkaian penelitian untuk menemukan benang merah antara Kota China dengan Kesultanan Deli dan Kota Medan menjadi hal yang bisa dilakukan.
Merawat sejarah Kotta Cinna sama saja dengan merawat identitas Kota Medan. Satu langkah maju sudah dilakukan Pemkot Medan, dengan menetapkan struktur bata yang ditemukan di situs itu sebagai cagar budaya.
Namun cerita peradaban kuno selama ratusan tahun sebelum Kota Medan lahir itu, masih banyak menyimpan misteri. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
Tim penulis:
Reporter: NizarAldi dan Finta Rahyuni
Foto dan video: Ahsanul Hikmah
Editor: Daniel Pekuwali
(dpw/dpw)