Persoalan yang melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh kembali terjadi. Setelah masalah empat pulau, kini masalah pelat kendaraan.
Sedikit mengingatkan, pada bulan Juni 2025 lalu muncul polemik usai empat pulau dari Aceh ditetapkan masuk ke wilayah Sumut. Persoalan itu kemudian diselesaikan lewat rapat bersama Presiden Prabowo Subianto dengan memutuskan empat pulau tersebut kembali masuk Aceh.
Tiga bulan berselang, masyarakat Sumut dan Aceh dihebohkan lagi dengan adanya video yang bernarasi rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution memberhentikan truk berpelat BL (nomor polisi dari Aceh) dan meminta agar pelatnya diubah menjadi BK (nomor polisi dari Sumut).
Persoalan ini pun mendapatkan reaksi keras dari Anggota DPD RI asal Aceh,Sudirman Haji Uma. Menurutnya, Bobby perlu melakukan sosialisasi sebelum mengambil tindakan.
"Perlu proses sosialisasi yang intensif sebelum diterapkan maksimal sehingga tidak memicu sentimen serta mengganggu keharmonisan antar daerah bertetangga. Saya rasa kebijakan tersebut tendensius dan grusa-grusu," kata Haji Uma dalam keterangannya.
Haji Uma mengatakan, razia yang dilakukan seharusnya tidak menyasar mobil atau kendaraan pelat BL yang melintas dengan tujuan pengangkutan barang atau penumpang lintas daerah. Razia itu dinilai tidak realistis serta tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan tidak ada unsur pelanggaran aturan sebagaimana diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Keberadaan kendaraan berpelat BL yang beroperasi di Medan, kata Haji Uma, pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari fakta bahwa kendaraan angkutan barang maupun penumpang memiliki jalur lintas provinsi.
"Sebagai daerah bertetangga, tentunya kendaraan saling melintas antar Aceh dan medan dengan pelat BL maupun pelat BK. Ini mestinya tidak boleh menjadi sasaran dari razia tersebut karena ada aturan hukum yang mengatur yaitu UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujarnya.
"Hubungan Aceh dan Medan sudah terjalin lama, baik dalam perdagangan maupun interaksi sosial. Jangan sampai hubungan yang baik ini dirusak oleh kebijakan sepihak yang justru mengorbankan kepentingan masyarakat luas," lanjut Haji Uma.
Simak Video " Video: Jadi Sarang Narkoba, Markas GRIB Jaya Sumut Dirobohkan"
(afb/afb)