Melihat Makam Keramat di Jalan Simalungun Kota Medan

Sumut in History

Melihat Makam Keramat di Jalan Simalungun Kota Medan

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 22 Feb 2025 19:30 WIB
Makam keramat di Jalan Simalungun, Kota Medan
Foto: Makam keramat di Jalan Simalungun, Kota Medan (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Kota Medan memiliki sejumlah makam yang dianggap keramat di beberapa titik pinggiran Sungai Deli. Salah satunya makam di Jalan Simalungun, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.

Makam keramat itu terdapat di Jalan Simalungun dekat persimpangan Jalan Karo. Saat melintas di Jalan Simalungun, keberadaan makam tersebut tidak mencuri perhatian pengendara.

Sebab makam tersebut berada di posisi cukup tinggi di sebelah kiri Jalan Simalungun dari arah Jalan Gatot Subroto. Makam tersebut terlihat dipagar cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat 2 makam di areal tersebut. Satu makam terlihat di bawah pohon besar dengan nisan yang masih terlihat cukup baik, sementara satu makam lagi tidak memiliki nisan.

Kondisi nisan di makam yang di bawah pohon terlihat sudah patah di beberapa sisi. Nisan makam itu terlihat berwarna putih dengan panjang makam sekitar 2 meter lebih.

ADVERTISEMENT

Di makam itu, terlihat beberapa dupa kecil berwarna merah. Dupa itu terlihat hanya habis sebagian dan masih berdiri di atas makam.

Sementara makam yang satu lagi terlihat lebih sederhana tanpa ada nisan. Makam itu hanya dikelilingi semen yang cukup rendah.

Areal makam tersebut dihimpit oleh dua bangunan. Makam itu berada di dekat bengkel mobil dan juga warung kopi.

Makam keramat tersebut termasuk dalam cagar budaya Kota Medan. Makam itu ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan surat keputusan Wali Kota Medan nomor: 433/29.K.

Salah satu Tim Ahli Cagar Budaya Kota Medan Isnen Fitri mengatakan jika awalnya disebut sosok yang dimakamkan di lokasi itu adalah Datuk Tadjib. Namun belakangan diketahui bukanlah makam Datuk Tadjib.

"Sebelumnya terdapat sejarah yang masih abu-abu dalam penentuan siapa yang dimakamkan pada makam di Jalan Simalungun ini (dulunya Jalan Soeka Moelia). Sebelumnya dituliskan bahwa ini adalah makam Datuk Tadjib, namun dari beberapa informasi belakangan didapatkan ini bukanlah makam Datuk Tadjib," kata Isnen Fitri, Kamis (20/2/2025).

Baca selengkapnya di halaman berikut...

Belakangan diketahui jika makam itu adalah makam Malikul Ashraf. Malikul Ashraf disebut merupakan seorang ulama yang menyebarkan IsIam di Tanah Deli.

"Menurut cerita dari pihak pengelola makam, Beliau seorang wali atau ulama yang berdakwah menyebarkan islam di Tanah Deli," ujarnya.

Makam Malikul Asraf menempati posisi yang lebih dekat dengan jalan, dan masih terlihat utuh dengan dua buah nisan yang tegak. Makam ini bisa menjadi salah satu bukti perkembangan peradaban Islam di wilayah Sumatera Utara khususnya di kota Medan.

"Dalam peta kota Medan tahun 1925, sebagaimana di atas tidak ada keterangan makam di area ini sebagaimana halnya tulisan keramat pada makam di jalan Palang Merah dan Putri Hijau," ucapnya.

Dari segi bentuk nisan, diketahui ada persamaan dengan makam keramat Datuk Dara Putih yang ada di Jalan Palang Merah. Bentuk nisan itu disebut sebagai nisan Aceh.

"Bentuk nisan yang digunakan sama dengan makam Datuk Dara Putih yakni sebagai bentuk nisan/batu Aceh," ujarnya.

Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) ini menjelaskan jika tidak banyak informasi soal keberadaan makam ini. Terkait sosok yang dimakamkan di lokasi ini hanya berdasarkan keterangan masyarakat sekitar.

"Informasi menyangkut keberadaan makam ini tidak banyak. Ketiadaan pertulisan pada nisan dan jiratnya (biasa di sebut epitaph) adalah salah satu sebabnya. Adapun penyebutan salah satu tokoh yang dimakamkan di sana hanya diketahui berdasarkan keterangan lisan masyarakat setempat," bebernya.

Lebih jauh, Isnen menyebutkan dengan klasifikasi yang telah dipaparkan oleh Hasan Muarif Ambary terhadap bentuk batu nisan Aceh tidak jauh berbeda dengan kajian Othman Yatim dalam bukunya yang berjudul 'Batu nisan Aceh, Early Islamic Gravestones In Peninsular Malaysia'.

Othman Yatim mengklasifikasikan bentuk Batu nisan Aceh sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Hasan Muarif Ambary. Hanya saja mengklasifikasi Othman Yatim lebih terperinci dan ditemukan bentuk jenis lain. Penjelasan Batu nisan Aceh diuraikan dari jenis bahan yang digunakan dan dekorasi yang lebih lengkap.

Isnen menuturkan belum diketahui kapan makam tersebut ada di lokasi itu. Termasuk siapa sebenarnya sosok Malikul Ashraf.

"Belum, masih harus dikaji lebih dalam," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Penampakan Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar!"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads