Batu Siungkap-ungkapon, Cara Suku Batak Minta Petunjuk ke Leluhur

Sumut in History

Batu Siungkap-ungkapon, Cara Suku Batak Minta Petunjuk ke Leluhur

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 09 Feb 2025 09:30 WIB
Bentuk Batu Siungkap-ungkapon yang digunakan masyarakat Batak untuk meminta petunjuk soal pertanian. Foto: Travel Guide to Humbahas/Facebook
Foto: Bentuk Batu Siungkap-ungkapon yang digunakan masyarakat Batak untuk meminta petunjuk soal pertanian. Foto: Travel Guide to Humbahas/Facebook
Medan -

Bagi suku Batak, leluhur yang telah meninggal masih memiliki peran penting dalam segala aspek kehidupan di dunia nyata. Karena itu, tak jarang ada ritual-ritual tertentu yang dilakukan untuk meminta petunjuk dari pendahulu-pendahulu mereka.

Misalnya mangalap tondi dan sipaha lima. Ritual itu telah ada sejak dulu. Meski telah jarang, masih ada beberapa daerah yang melakukan hal itu di zaman sekarang.

Ada yang tak kalah menarik dari banyaknya ritual-ritual yang dilakukan suku Batak dulunya. Namanya, adalah Batu Siungkap-ungkapon. Dulunya, batu ini digunakan untuk media berkomunikasi dengan leluhur mereka untuk meminta petunjuk terkait dengan pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Batak dulunya percaya roh orang yang meninggal akan tetap ada di dunia bersama mereka. Kepada roh-roh leluhur inilah masyarakat keturunannya akan meminta nasehat.

Bagaimana maksud dari Batu Siungkap-ungkapon ini? Berikut detikSumut rangkum penjelasannya:

ADVERTISEMENT

Masyarakat Batak dulunya sangat bergantung pada pertanian karena itu sumber penghasilan utama. Dalam bertani, masyarakat suku Batak tidak mau sembarang. Mereka meminta petunjuk leluhur mereka untuk menentukan proses bertani mereka.

Mereka percaya, leluhur-leluhur akan memberikan hasil yang bagus dan melimpah. Cara berkomunikasi mereka salah satunya dengan batu yang disebut Batu Siungkap-ungkapon itu. Batu Siungkap-ungkapon ini berarti batu yang dibuka. Dalam bahasa Batak, ungkap memiliki makna buka.

Dikutip dari situs Kemendikbud, Batu Siungkap-ungkapon itu salah satunya berada di lembah Bakkara atau wilayah Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) saat ini.

Batu Siungkap-ungkapon ini berbentuk lingkaran yang mengerucut ke atas. Batu ini diletakkan di atas alas batu yang datar.

Pada bagian dalam batu tersebut terdapat lubang persegi empat. Di batu itu Ada ruang kosong yang nantinya akan menjadi tempat semut berkumpul.

Batu ini diletakkan di ruangan umum yang disebut toguan. Toguan ini berarti tempat para pemimpin desa dan masyarakat menggelar rapat.

Di Toguan ini, para pemuka adat dan masyarakat akan membahas soal ritual Siungkap-ungkapon ini. Saya prosesi ritual, akan ada perwakilan seluruh marga yang ada di huta atau desa tersebut.

Prosesnya dimulai dengan membuka Batu Siungkap-ungkapon tersebut. Lalu, batu itu akan dibiarkan begitu saja hingga ada semut yang bersarang di batu tersebut.

Kemudian, batu itu akan diungkap atau diangkat ke atas untuk melihat warna telur dari semut yang bersarang di bawah batu tersebut. Jika telur yang ditemukan berwarna putih maka jenis padi yang ditanam adalah bibit padi putih. Sementara jika yang ditemukan adalah telur berwarna merah maka bibit padi merah lah yang akan ditanam.

Namun, pada masa sekarang ritual itu sudah jarang dilakukan. Apalagi setelah masuknya agama, seperti Kristen, Katolik dan lainnya yang melarang ritual-ritual seperti itu.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads