12 Amalan Malam Nisfu Syaban: Istigfar, Salat Sunah, Memaafkan Sesama

12 Amalan Malam Nisfu Syaban: Istigfar, Salat Sunah, Memaafkan Sesama

Fria Sumitro - detikSumut
Jumat, 23 Feb 2024 18:40 WIB
Jadwal Buka Puasa Bogor Hari Ini 24 April 2022, Cek di Sini
Amalan Malam Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/pictafolio)
Medan -

Di bulan Syakban, terdapat satu malam yang cukup istimewa. Itu adalah nisfu Syaban. Jika diterjemahkan, istilah tersebut berarti 'pertengahan Syakban'.

Terlebih malam nisfu Syaban, waktu inilah Allah SWT memandang hamba-hamba-Nya dengan pengampunan. Untuk itu, sangat disayangkan apabila umat Islam tidak menghidupkannya dengan beribadah.

Lantas, apa saja amalan malam nisfu Syaban? Simak ulasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalan-Amalan di Malam Nisfu Syaban

[Gambas:Youtube]

Tahun ini, malam nisfu Syaban 2024 bertepatan dengan Sabtu, 24 Februari 2024. Apa saja amalan yang bisa dikerjakan di malam tersebut?

ADVERTISEMENT

Seorang ulama bernama Buya Yahya menyebutkan bahwa tidak ada amalan khusus di malam nisfu Syaban. Meski begitu, umat Islam dapat menghidupkan malam nisfu Syaban dengan amalan-amalan yang bisa dilakukan di malam-malam lain[1].

"Tidak ada amalan khusus di malam nisfu Syaban. Akan tetapi, semua amalan yang bisa dilakukan di luar nisfu Syaban sangat baik kalau dilakukan di malam nisfu Syaban karena itu malam khusus yang Allah pandang hamba-Nya dengan pengampunan," terang Buya Yahya, dikutip detikSumut, Rabu (21/2/2024).

Merujuk penjelasan Buya Yahya dari video "Amalan di Malam Nishfu Sya'ban" dan sumber lainnya, berikut kumpulan amalan malam nisfu Syaban.

1. Memperbanyak Istigfar

Memasuki malam nisfu Syaban, umat Islam dapat memohon ampun kepada Allah SWT dengan beristigfar. Ini berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa malam nisfu Syaban adalah malam pengampunan dari Allah.

Dari Abu Musa Al-Asy'ari, Nabi SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syakban. Maka, Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (Dinilai sahih oleh Al-Albani dan dimasukkan dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 1144).

Secara umum pula, umat Islam memang diperintahkan untuk banyak memohon ampun kepada Allah. Rasulullah saja, yang sudah dijamin surga baginya, masih sering beristigfar dan bertaubat lebih dari 70 kali dalam sehari.

Dari Abu Hurairah RA, ia mendengar Nabi SAW bersabda,

"Demi Allah, aku sungguh beristigfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR. Bukhari no. 6307)[2]

Pada hakikatnya, beristigfar mampu menghapus dosa maupun kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja[2]. Di samping itu, istigfar juga menjadi sebab seorang hamba mendapat rezeki dari Allah dan terhindar dari musibah[3].

2. Memaafkan Sesama

Masih dari hadis yang dibawakan Abu Musa Al-Asy'ari, disebutkan bahwa Allah akan mengampuni setiap makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan. Ini menjadi perintah bagi kaum muslimin untuk memaafkan sesamanya.

Begitu pula yang dipesankan Buya Yahya. Ia mengajak seluruh kaum muslimin yang masih menyimpan amarah, benci, atau perasaan dengki terhadap muslim-muslimah yang lain untuk lekas memaafkan mereka. Ini semata-mata supaya Allah juga mengampuni kita[1].

"Ayo kita lapangkan hati kita. Cari siapa orang yang bermasalah dengan kita, siapa yang pernah kita benci, siapa yang pernah kita musuhi, kita dendam, ayo kita maafkan mereka," kata Buya Yahya.

"Jangan sampai ada dengki di hati kita. Doakan (mereka) dengan doa kebaikan, doakan dengan doa kemuliaan demi menyambut malam nisfu Syaban agar kita mendapatkan pengampunan dari Allah SWT," sambungnya.

Memaafkan orang lain tidaklah semudah lisan berkata-kata. Akan tetapi, kaum muslimin harus mengingat firman Allah SWT dalam Surah An-Nur ayat ke-22[4]:

"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (QS. An-Nur, [24]:22)

Dari ayat di atas, kamu bisa belajar bahwa jika seorang hamba memaafkan kesalahan saudara-saudaranya, insyaallah Allah pun juga akan mengampuni dosa-dosanya.

3. Salat Fardu Berjemaah

Ketika berada di malam nisfu Syaban, umat Islam jangan sampai hanya berfokus pada amalan sunah dan meninggalkan ibadah wajib. Mengawali malam nisfu Syaban dapat dengan mengerjakan salat Magrib berjemaah[1].

Begitu pula dengan salat Isya dan Subuh nantinya. Alangkah baiknya jika keduanya juga dikerjakan secara berjemaah.

Salah satu alasan utama dianjurkan mengerjakan salat secara berjemaah adalah karena permohonan pahala dari Allah lebih mudah dikabulkan jika dilakukan secara berjemaah ketimbang sendirian[5].

Di samping itu, tiap langkah dari orang yang bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat berjemaah akan dicatat sebagai kebaikan. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata,

"Adalah Bani Salimah pernah berniat untuk pindah di dekat masjid. Ia menambahkan: sehingga kampung mereka menjadi kosong. Tatkala hal ini sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda, 'Wahai Bani Salimah, tetaplah di kampung kalian, dan akan dicatat bekas-bekas kalian'. Maka mereka berkata, 'Setelah itu, kami tidak pernah lagi berniat untuk pindah'." (HR. Muslim no. 665, 1/462)[6]

4. Salat Rawatib

Apabila salat fardu telah ditegakkan, kata Buya Yahya, maka amalan selanjutnya yang dapat dikerjakan adalah salat rawatib. Apa itu?

Salat rawatib adalah salat yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat fardu. Salat rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardu dikenal sebagai qabliyah, sedangkan yang dikerjakan setelahnya disebut sebagai ba'diyah.

Secara keseluruhan, salat rawatib terdiri dari 20 rakaat dengan masing-masing dikerjakan sebanyak 2-4 rakaat.

Salat sunah satu ini pun memiliki banyak keutamaan. Salah satunya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ummi Habibah. Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa saja yang rutin mengerjakan salat sunah sebelum zuhur sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sesudahnya, Allah pasti akan mengharamkan api neraka untuknya." (HR. Tirmizi, no. 393, 2/216)[7]

5. Salat Witir

Dari Abu Bashrah al-Ghifari RA, Nabi SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberi kalian tambahan salat, yaitu salat Witir, maka salat Witir-lah kalian antara waktu salat Isya' hingga salat Subuh." (HR. Ahmad no. 6680)[8]

6. Salat Hajat

Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan, "Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku." Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendoakanmu." Orang itu pun mengatakan, "Doakanlah." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudu dan memperbagus wudunya serta salat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa'atnya untukku." (HR. Ibnu Majah no. 1385 dan Tirmidzi no. 3578).[9]

7. Salat Tasbih

Salat tasbih adalah salat yang didalamnya banyak membaca tasbih. Dalam empat rakaat pengerjaannya, bacaan tasbih yang diamalkan berjumlah 300 tasbih.

Salat sunah ini dapat dikerjakan di siang atau malam hari. Kaum muslimin dianjurkan untuk mengerjakannya tiap malam. Namun, jika tidak sanggup tiap minggu, maka bisa sekali seminggu, sekali sebulan, sekali setahun, atau sekali seumur hidup[7].

8. Salat Tahajud

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Muharam, dan seutama-utama salat sesudah salat fardu ialah salat malam." (HR. Muslim no. 1982)[10]

9. Membaca Surah Yasin

Buya Yahya juga menyinggung tentang hukum membaca Surah Yasin di malam nisfu Syaban. Ia mengatakan, boleh-boleh saja membaca Surah Yasin di malam tersebut karena itu termasuk tawassul (mendekatkan diri kepada Allah) dengan amal saleh.

"Boleh saja (membaca Surah Yasin), itu bab tawassul dengan amal saleh. Anda boleh membaca Surah Yasin sekali, dua kali, tiga kali," kata Buya Yahya.

Waktu mengamalkannya sendiri, Buya Yahya menjelaskan, bisa kapan saja, entah itu selepas salat Magrib atau salat Isya. Bahkan meniatkan membaca surah Yasin untuk hajat tertentu insyaallah juga tidak menjadi masalah.

"Anda membaca Surah Yasin dengan niat panjang umur, rezeki luas, husnul khotimah, sah-sah saja. Karena itu adalah termasuk tawassul dengan amal saleh," pungkasnya[1].

10. Membaca Al-Qur'an

Apakah detikers tahu jika Syakban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an? Ulama menganjurkan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur'an sebagai persiapan di Ramadan kelak.

Dikutip dari Rumaysho, Salamah bin Kahiil berkata,"Dahulu bulan Syakban disebut pula dengan bulan para qurra' (pembaca Al-Qur'an)."[11]

Di samping itu, membaca ayat Al-Qur'an secara umum juga mendatangkan banyak pahala. Dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf." (HR. Tirmidzi, no. 2910, sahih)[12].

11. Berzikir

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 41-42 yang bunyinya,

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang."

Ada banyak keutamaan dari berzikir. Dikutip dari Rumaysho[13], berikut beberapa di antaranya:

  • mengusir setan,
  • menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana,
  • membuat hati menjadi gembira dan lapang,
  • menerangi hati dan wajah, serta
  • mendatangkan rezeki.

Bacaan zikir yang bisa diamalkan bisa berupa bacaan zikir pagi dan petang, ataupun zikir lainnya.

12. Memanjatkan Doa

Allah SWT berbeda dengan makhluk. Ia senang jika dimintai oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, Allah sangat dekat dengan orang yang berdoa. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186,

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah, [2]:186)[14].

Ketika sudah masuk malam nisfu Syaban, setop bermain-main dan mari menghidupkannya dengan berbagai amalan, mulai dari salat wajib hingga memperbanyak istigfar. Semoga bermanfaat, detikers!

Sumber Rujukan:

  • [1] Amalan di Malam Nishfu Sya'ban - Al-Bahjah TV
  • [2] Perintah Memperbanyak Istighfar - Rumaysho
  • [3] Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan - Rumaysho
  • [4] Sudahlah Maafkanlah Dia Agar Allah Memaafkan Kita - Rumaysho
  • [5] Keutamaan sholat berjamaah: kajian hadits tematik - Atho'illah Umar
  • [6] Dahsyatnya Shalat Berjamaah - DR. Fadhl Ilahi
  • [7] Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw. - Ustadz Arif Rahman
  • [8] Keutamaan Shalat Witir dan Anjuran Untuk Mengerjakannya - Almanhaj
  • [9] Shalat Hajat dan Doanya - Rumaysho
  • [10] Sholat Tahajud & Kebahagiaan - Abd. Muqit
  • [11] Apa yang Dilakukan di Bulan Syakban? - Rumaysho
  • [12] Satu Huruf yang Dibaca dari Al-Qur'an Dibalas Sepuluh Kebaikan - Rumaysho
  • [13] 51 Keutamaan Dzikir - Rumaysho
  • [14] Allah Begitu Dekat pada Orang yang Berdo'a - Rumaysho



(mff/nkm)


Hide Ads