Banyak amalan yang bisa dilakukan pada malam Nisfu Syaban, termasuk membaca Surah Yasin. Namun, tidak banyak yang mengetahui hukum dan syariat membacanya pada malam ini.
Jika ditelaah lagi, ternyata tidak ada dalil yang berisi perintah untuk membaca Surah Yasin pada malam Nisfu Syaban. Kemudian Rasulullah SAW juga tidak pernah menganjurkannya
Lantas apa sebenarnya hukum membaca Surah Yasin pada Malam Nisfu Syaban? Berikut penjelasan dari Buya Yahya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Membaca Surah Yasin di Malam Nisfu Syaban
Dilansir dari YouTube resmi Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan hukum dan syariat membaca Surah Yasin pada malam Nisfu Syaban adalah sah, karena hal tersebut merupakan tawassul.
"Dari ijlihiyat para ulama mengenai Surah Yasin adalah Qoblul Qur'an, itu termasuk ke dalam tawassul (meminta kepada Allah dengan amal sholeh). Maka meninjau dari sisi syariatnya, membaca Yasin kemudian berdoa itu sah dan bagus dilakukan," tutur Buya Yahya di sesi ceramahnya pada 18 April 2019.
Tidak hanya di malam Nisfu Syaban, Buya Yahya juga mengutarakan bahwa membaca Surah Yasin dapat dilakukan pada malam-malam lainnya. Sebab, membaca Al-Qur'an kemudian berdoa kepada Allah merupakan bentuk tawassul apabila kita mempunyai hajat (keinginan).
Keterlambatan Salat Akibat Terlalu Lama Membaca Surah Yasin
Jemaah menilai membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali terlalu lama dan dapat menunda waktu salat. Terkait hal ini, Buya Yahya menegaskan bahwa itu tidak masalah.
"Adapun karena keterlambatan salat Isya, itu tidak masalah. Tapi yang paling penting hendaknya azan itu di awal waktu. Rasulullah saw saja pernah mendirikan salat Isya pada saat tengah malam," tambahnya.
Di dalam ilmu fiqih sendiri terdapat waktu afdol atau fadilat dalam melaksanakan salat. Jika kita melaksanakan salat di awal waktu (setelah azan), maka hal itu merupakan waktu fadilat. Namun jika kita memiliki hajat, waktu salat dapat kita undur sebentar.
Lalu mengapa harus Surah Yasin? Buya Yahya menjelaskan Surah Yasin merupakan surah yang familier dan umum sehingga dapat diikuti oleh jamaah.
Nah, bagaimana dengan penjelasan Buya Yahya tersebut detikers? Cukup jelas bukan. Semoga kita tetap dapat mengamalkan bacaan Surah Yasin pada Malam Nisfu Syaban, ya!
Artikel ini ditulis Salamah Harahap, mahasiswi peserta magang merdeka di detikcom
(astj/mff)