Mengenal Monyet Kedih, Primata Endemik Pulau Sumatera

Mengenal Monyet Kedih, Primata Endemik Pulau Sumatera

Angelina Giyanti Purba - detikSumut
Jumat, 13 Okt 2023 06:30 WIB
Kedih, primata berjambul khas Sumatera. (inaturalist)
Foto: Kedih, primata berjambul khas Sumatera. (inaturalist)
Medan -

Kedih (Presbytis thomasi) merupakan salah satu spesies satwa primata endemik Pulau Sumatera, yang hidupnya bergantung pada hutan primer dan hutan sekunder.

Saat ini, hidup monyet Kedih tergolong terancam karena pengalihan hutan untuk kepentingan pembangunan lainnya, kebakaran hutan, serta pembalakan liar. Populasi di alam diperkirakan terus menurun, sehingga IUCN (International Union for Conservation of Nature) memasukkan spesies kedih ke dalam kategori Vulnerable dan Apendix II dalam CITES.

Dilansir dari website resmi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Apendix II memiliki pengertian daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi berpotensi terancam punah apabila diperdagangkan tanpa adanya pengaturan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persebaran Habitat Monyet Kedih

Di seluruh wilayah sebarannya di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, kedih diperkirakan berjumlah 2.000 ekor. Di Provinsi Aceh, kedih tersebar di Ketambe, Simpang Kiri.

Selain di wilayah itu, kedih juga tersebar di wilayah Aceh Selatan, di Sikundur dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan Jantho Aceh Besar. Di Provinsi Sumatera Utara, kedih dijumpai di Langkat, Sungai Wampu, dan Togar Marganda.

ADVERTISEMENT

Ukuran Kelompok Monyet Kedih

Dilansir dari jurnal penelitian hutan dan konservasi alam, ukuran kelompok kedih adalah jumlah individu kedih yang terdapat dalam kelompok. Kedih ditemukan sebanyak 7 kelompok, yakni 2 kelompok ditemukan pada blok rehabilitasi, dan 5 kelompok pada blok perlindungan.

Secara keseluruhan, sebesar 28,57% dari populasi kedih memiliki ukuran kelompok paling kecil dengan jumlah 2 individu/kelompok, 14,28% memiliki ukuran kelompok masing-masing 4-5 individu/kelompok, dan 42,85% memiliki ukuran kelompok 7 individu/kelompok.

Karakteristik dan Visual Monyet Kedih

Dengan warna bulu perpaduan hitam-putih teran dan ekspresi yang kalem, tenang terkadang nyaris melankolis. Masyarakat Sumatera menyebutnya kedih, karena pembawaan wajahnya yang sedih. Bobot ukuran monyet kedih rata-rata adalah sama antara 5-8 kg, dengan panjang sekitar 42-61 cm dan tambahan panjang ekor sekitar50-85 cm.

Untuk mencari makan, kedih melakukannya dengan cara menjelajahi hutan mencari buah dan bunga, dan kadangkala juga makan siput, jamur, serta batang kelapa.

Klasifikasi Monyet Kedih

Dilansir dari jurnal UIN Ar Raniry, Spesies ini sangat berguna dalam membantu regenerasi tanaman hutan, terutama dalam menyebarkan benih buah hutan. Berikut merupakan klasifikasi kedih.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Sub ordo : Haplorrhini

Infraordo : Simiiformes

Super famili : Cercophitecoidea

Famili : Cercophitecoidae

Sub famili : Colobinae

Genus : Presbytis

Spesies : Presbytis thomasi

Nah, itu dia informasi mengenai monyet kedih yang ada di Sumatera ini. Populasi monyet kedih ini hampir punah, oleh karena itu, mari kita melestarikan fauna yang ada di negara kita. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, detikers.

Artikel ini ditulis oleh Angelina Giyanti Purba, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads