Keberadaan Sungai Citanduy yang membelah wilayah Priangan Timur telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Satu dari sekian banyak manfaat Sungai Citanduy bagi masyarakat adalah menjadi sumber asupan protein bagi masyarakat.
Citanduy menjadi habitat berbagai jenis ikan dan binatang air yang bisa dikonsumsi masyarakat. Bahkan di Sungai Citanduy terdapat berbagai jenis ikan khas, yang boleh jadi hanya terdapat di sungai ini. Citanduy memiliki beberapa jenis ikan yang ditengarai ikan endemik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar dari sejumlah warga yang kerap memancing dan menjala ikan di Citanduy, setidaknya ada 5 jenis ikan khas yang masih sering mereka dapatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Balar
Ikan Balar ini memiliki rupa seperti ikan tawes. Menurut Maman Suparman (72), salah seorang pemancing warga Gunungcupu Ciamis, pembeda balar dengan tawes adalah bintik-bintik merah di bagian perutnya.
"Balar ini mirip tawes, tapi agak panjang. Terus di perutnya ada bintik-bintik merah," kata Maman, saat ditemui di Leuwi Condong sungai Citanduy, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Kamis (6/3/2025).
2. Ikan Keprek atau Prengpreng
Ikan ini juga diidentifikasi mirip ikan tawes, namun memiliki beberapa pembeda. Diantaranya ukuran yang kecil, maksimal seukuran 3 jari orang dewasa.
"Selain kecil, ikan keprek badannya juga tipis. Bentuknya mirip tawes, kalau tawes berisi, ini mah tipis," kata Maman.
Tudi (44) pemancing lain menambahkan jika di Tasik dan Ciamis, ikan ini bernama keprek, sementara jika di daerah Banjar dan Pangandaran disebut Prengpreng.
"Keprek dan Prengpreng "eta-eta keneh". Di Tasik disebut Keprek kalau di Banjar Prengpreng," kata Tudi.
3. Kampal
Ikan Kampal dikenal sebagai ikan yang paling unik dan relatif sulit didapat. "Kampal itu "bangusnya" (moncongnya) mirip ikan gabus, sisiknya mirip tawes dan memiliki ukuran besar," kata Maman.
4. Cili-cili atau Sili
Ikan yang satu ini disebut-sebut sudah sulit ditemui di Citanduy atau perairan tawar di Priangan Timur.
"Buntutnya mirip ikan bogo atau gabus, tapi depannya mencos (meruncing), lebih lancip dari belut. Ini lumayan sudah sudah didapat," kata Maman.
5. Bebeong atau Caung/Baung
Ini ikan khas Citanduy yang paling terkenal, bebeong bahkan digadang-gadang ikan paling enak jika dipepes. Rasa dagingnya gurih dan tebal.
"Kalau di Tasik namanya caung, kalau di Banjar atau Pangandaran namanya bebeong," kata Maman.
Sebagian pemancing mendefinisikan jika badannya hitam mulus maka namanya Caung. Namun jika ada sedikit warna kuning dinamakan Bebeong.
Selain kelima ikan khas itu, Citanduy juga diperkaya dengan keberadaan ikan lain yang sudah lumrah dibudidayakan atau dijual dipasar.
"Sisanya ya ikan-ikan biasa, seperti lele, nilem, gurame, mujair, ikan mas, belut dan sebagainya," kata Maman.
Sementara itu menurut data Kementerian Pekerjaan Umum, Sungai Citanduy memiliki panjang 170 km, lebar 20 meter dan kedalaman 15 meter.
Hulu Sungai Citanduy terletak di Gunung Cakrabuana (gunung pembatas Tasik, Garut dan Majalengka) yang memiliki ketinggian 1721 mdpl.
Dari wilayah hulu itu Citanduy mengalir ke daerah hilir melalui Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar, Pangandaran serta bermuara di Segara Anakan Cilacap Provinsi Jawa Tengah.
Topografi dari wilayah sungai Citanduy yang merupakan daerah yang rata sekitar 30 persen, daerah bukit dan bergelombang sekitar 50 persen dan sisanya sekitar 20 persen mempunyai karakteristik berupa tebing atau lereng dengan tekstur tanah yang mudah tererosi.
(yum/yum)