- Mengenal Ikan Endemik Jawa Timur 1. Ikan Tawes (Puntius Javanicus) 2. Ikan Lempuk (Gobiopterus Spp.) 3. Ikan LeleΒ Jawa (Clarias Batrachus) 4. Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus) 5. Ikan Wader Cakul (Puntius Binotatus) 6. Ikan Montho (Osteochilus Hasseltii) 7. Ikan Rengkik (Hemibagrus Nemurus)
- Peningkatan Konsumsi Ikan Upaya Ketahanan Pangan
Tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Ikan Nasional (Harkannas) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014. Peringatan Hari Ikan Nasional bersamaan dengan Hari Perikanan Sedunia. Simak deretan ikan endemik Jawa Timur dalam rangka Hari Ikan Nasional.
Tahun 2024 menandai peringatan ke-11 Hari Ikan Nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Peringatan ini menjadi momentum mempromosikan potensi perikanan Indonesia yang melimpah, namun tetap menjunjung prinsip kelestarian alam.
Hari Ikan Nasional juga mendukung perbaikan gizi masyarakat, terutama bagi generasi muda, melalui peningkatan konsumsi ikan. Mengusung tema "Protein Ikan untuk Generasi Emas", Harkannas 2024 mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan unggul melalui optimalisasi sektor perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Ikan Endemik Jawa Timur
Dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional, alangkah baiknya jika mengenal ikan endemik yang berasal dari Jawa Timur. Ikan-ikan endemik ini memiliki peran penting dalam ekosistem dan ekonomi lokal. Berikut beberapa jenis ikan endemik yang dapat ditemukan di wilayah Jawa Timur.
1. Ikan Tawes (Puntius Javanicus)
![]() |
Ikan tawes merupakan salah satu ikan endemik yang banyak ditemukan di sungai, rawa, dan danau di Pulau Jawa dan Kalimantan. Secara fisik, ikan ini mirip dengan ikan wader cakul, tetapi memiliki ukuran tubuh dan sisik yang lebih besar serta moncong yang lebih runcing.
Ikan tawes sangat populer sebagai ikan konsumsi karena rasanya yang lezat dan kandungan proteinnya yang tinggi, mencapai 60,25%. Ikan ini tidak termasuk dalam status terancam punah sehingga banyak dibudidayakan di berbagai wilayah.
2. Ikan Lempuk (Gobiopterus Spp.)
![]() |
Ikan lempuk merupakan ikan endemik yang hanya ditemukan di Danau Ranu Grati, Kabupaten Pasuruan. Ikan ini memiliki tubuh transparan dan berukuran kecil (maksimal sekitar 3 cm). Masyarakat setempat sering memanfaatkan ikan lempuk untuk produk olahan.
Namun, keberadaan ikan ini terancam akibat penangkapan berlebih dan kerusakan lingkungan. Penelitian menunjukkan ikan lempuk dapat dibudidayakan dengan baik, tetapi tetap memerlukan upaya konservasi untuk menjaga populasinya.
3. Ikan Lele Jawa (Clarias Batrachus)
![]() |
Ikan baung adalah spesies lele lokal yang juga endemik di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Ikan ini dikenal dengan dagingnya yang lezat dan sering dijadikan hidangan tradisional. Meskipun popularitasnya sempat menurun setelah munculnya lele dumbo dari Taiwan, ikan baung masih dapat ditemukan di berbagai perairan tawar di Jawa Timur.
4. Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus)
![]() |
Ikan baung adalah spesies lele yang banyak ditemukan di sungai-sungai di Jawa Timur. Ikan ini dikenal karena dagingnya yang lezat dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, baung dapat dibudidayakan sebagai salah satu sumber protein bagi masyarakat lokal.
5. Ikan Wader Cakul (Puntius Binotatus)
![]() |
Ikan wader cakul adalah ikan kecil yang sering dijumpai di perairan tawar seperti sungai dan danau. Ikan ini memiliki ukuran tubuh kecil dan sering digunakan sebagai ikan konsumsi. Wader cakul juga dikenal dengan rasanya yang enak, sehingga banyak diburu para nelayan.
6. Ikan Montho (Osteochilus Hasseltii)
![]() |
Ikan montho adalah salah satu ikan endemik yang dapat ditemukan di sungai-sungai di Jawa Timur seperti Sungai Brantas. Ikan ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan sering menjadi target penangkapan oleh nelayan lokal.
7. Ikan Rengkik (Hemibagrus Nemurus)
![]() |
Ikan rengkik adalah spesies ikan air tawar yang keberadaannya terancam akibat penangkapan berlebih dan kerusakan habitat aslinya. Ikan yang menjadi ikon Kota Mojokerto adalah sejenis ikan berkumis yang banyak ditemukan di sepanjang aliran Sungai Brantas. Upaya konservasi sedang dilakukan untuk menjaga keberadaan ikan ini agar tidak punah.
Peningkatan Konsumsi Ikan Upaya Ketahanan Pangan
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Namun, konsumsi ikan masyarakat masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan angka konsumsi ikan nasional pada 2024 mencapai 62,5 kilogram per kapita.
Pencapaian ini diharapkan tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama wilayah pesisir. Berbagai kegiatan, seperti seminar, pameran UMKM berbasis perikanan, hingga kampanye konsumsi ikan, digelar untuk memperingati Harkannas.
Program ini menjadi upaya meningkatkan apresiasi terhadap produk perikanan lokal dan mendorong kesadaran tentang manfaat ikan dalam mencegah stunting dan gizi buruk. Undang-Undang No 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam menjadi landasan hukum melindungi hak ikan.
Masalah reklamasi, kurangnya akses pendidikan dan kesehatan, serta tumpang tindih kebijakan menjadi PR pemerintah. Hari Ikan Nasional diharapkan menjadi momen meningkatkan konsumsi ikan, mendorong kesadaran perlindungan ekosistem laut, serta memperkuat peran sektor perikanan sebagai pilar pembangunan ekonomi maritim.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)