Pembangunan median jalan di Jalan Karya Wisata Medan menuai kontroversi. Sebagian masyarakat mengeluhkan pembangunan median jalan tersebut bahkan mengancam akan melayangkan somasi ke Pemerintah Kota Medan.
Bukan tanpa sebab warga setempat dan pengguna jalan mengkritik pembangunan median jalan itu. Warga menilai median jalan yang dibangun sejak November lalu itu mengganggu mobilitas masyarakat. Padahal di Jalan Karya Wisata terdapat banyak aktivitas bisnis dan UMKM, serta perumahan. Median jalan tersebut membentang 2,1 Km, mulai dari simpang jalan AH Nasution.
Median jalan tersebut hanya memiliki empat bukaan atau sela untuk kendaraan putar arah dengan jarak antar bukaan yang berbeda-beda. Bukaan pertama di Simpang Jalan Eka Rasmi, berjarak 210 meter dari ujung median Jalan Karya Wisata dari arah Jalan Karya Wisata Ujung.
Bukan kedua di depan Masjid Baiturahman Kompleks Johor Indah Permai (JIP) I, berjarak 310 meter dari bukaan pertama. Bukaan ketiga di depan simpang Gereja Katolik St Santo Yosef Gedung Johor, berjarak 290 meter dari bukaan Depan Masjid Baiturahman Komplek JIP.
Bukaan keempat di depan gerbang Taman Cadika Medan, berjarak 110 meter dari bukaan di depan Gereja St Santo Yosef. Namun median jalan ini cukup panjang dan menjadi salah satu keluhan warga. Pasalnya, dari Taman Cadika Medan, median jalan tersebut baru berujung di Simpang Jalan AH Nasution, sepanjang 1,3 Km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itulah yang membuat warga merasa kesulitan untuk berputar arah dan dituding menjadi penyebab penumpukan kendaraan di titik bukaan. Di ujung median jalan simpang Jalan AH Nasution juga menjadi titik konflik di mana kendaraan dari arah Jalan Karya Wisata berputar arah dan saling bertemu dengan kendaraan dari arah Titi Kuning yang hendak masuk ke Jalan Karya Wisata.
Selain panjangnya median jalan dan minimnya bukaan, tinggi median jalan juga dipersoalkan. Tinggi median jalan tersebut sekitar 85 cm. Sehingga menyulitkan pejalan kaki yang sekadar hendak menyeberang jalan.
Koordinator Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM) Gumilar Aditya Nugroho mengaku keberatan dengan adanya median di Jalan Karya Wisata. Ia menyebut untuk tahap awal, pihaknya akan mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) warga Kecamatan Medan Johor yang sepakat median tersebut harus dibongkar.
"Kita akan menyebarkan petisi secara offline dan mengumpulkan KTP warga yang sepakat dengan kita, yaitu median Jalan Karya Wisata harus dibongkar. Jika tidak digubris, nanti kita somasi Pemkot Medan," kata Gumilar Aditya Nugroho, Sabtu (17/12/2022).
Gumilar mengungkapkan, selaku warga mereka tidak menolak adanya pembangunan, namun sebelumnya harus ada kajian terkait suatu pembangunan. Pemasangan median Jalan Karya Wisata menurut mereka bukanlah hal yang urgent saat ini. "Kita sebenarnya tidak menolak pembangunan, tapi kalau ingin membangun sesuatu haruslah dulu melakukan uji kelayakan, hari ini kan kita melihat Jalan Karya Wisata itu dibangun median jalan yang dimana sebenarnya itu tidak begitu urgensi untuk dibuat," tuturnya.
Kemudian dia menjelaskan mengenai waktu tempuh dari simpang Kompleks J City ke Jalan AH Nasution yang saat ini mencapai satu jam. Padahal, sebelum ada median jalan hanya 5 sampai 10 menit. "Median itu juga mengakibatkan kemacetan, bukan hanya macet, tapi ada efek dominonya, orang sudah resah, macet, pelaku UMKM juga udah mengeluh gara-gara macet ini omsetnya turun, ibu-ibu juga kalau mau belanja mutarnya jauh," ujarnya.
"Dulu (sebelum ada median) macetnya itu hanya jam-jam tertentu, kalau sekarang tidak. Macet kali mulai pagi, siang, sore sampai malam dan berjam-jam. Bayangkan aja dulu warga dari J City ke simpang itu hanya sekitar 10 menit, sekarang bisa satu jam lebih," imbuhnya.
Sehingga dia menuding pemasangan median itu merupakan proyek gagal tanpa kajian. Dia meminta pemerintah lebih fokus kepada penanganan banjir di Medan Johor. "Kalau kita menilai, ini (pemasangan median) belum dikaji proyek ini, gagal, jadi harus dibongkar. Lebih baik pemerintah fokus menangani banjir, karena sampai saat ini Medan Johor itu banjir," tutupnya.
Berikut ini sejumlah artikel terkait polemik pemasangan median Jalan Karya Wisata Medan yang dirangkum detikSumut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
(nkm/astj)