5 Desa di Indonesia Terima Penghargaan dari Kementerian Kebudayaan

Bangka Belitung

5 Desa di Indonesia Terima Penghargaan dari Kementerian Kebudayaan

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 18 Des 2024 17:30 WIB
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.
Foto: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (Deni Wahyono)
Belitung Timur -

Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) menyelenggarakan Apresiasi Desa Budaya 2024 di Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung (Babel). Ada lima desa yang meraih penghargaan tersebut yang tersebar di Indonesia.

Tahun ini, Babel menjadi tuan rumah Apresiasi Desa Budaya. Lokasinya di Lapangan Desa Lalang, Kecamatan Manggar, yang dilaksanakan sejak 16-17 Desember 2024. Ribuan masyarakat tampak mengikuti rangkaian kegiatan ini.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menghadiri langsung kegiatan tersebut. Ia datang untuk menyerahkan sertifikat Apresiasi Desa Budaya kepada 5 desa yang menerima tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli tampak antusias menyaksikan rangkaian kegiatan Parade Budaya dari Belitung Timur dan Malam Apresiasi Desa Budaya tahun 2024. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut, karena sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo.

"Suatu kebanggaan bagi saya dapat hadir di tengah Bapak dan Ibu, merasakan semangat kebersamaan serta kecintaan kita terhadap budaya bangsa. Apresiasi Desa Budaya adalah momen penting untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa yang telah berperan sebagai penjaga kebudayaan bangsa," kata Fadli, Selasa (17/12/2024) malam.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, desa-desa budaya adalah jantung budaya Indonesia, cermin keanekaragaman yang menjadi kekuatan pemersatu serta membentuk identitas bangsa.

"Di sinilah tradisi, adat istiadat, seni, ekspresi budaya, dan kearifan lokal terus hidup, tumbuh, dan berkembang. Tidak hanya menjadi tempat pelestarian warisan leluhur, desa budaya juga menjadi sumber inspirasi dan kearifan untuk menjawab tantangan masa kini," lanjutnya.

Fadli menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebudayaan di era globalisasi dan disrupsi teknologi. Kata dia, masuknya budaya-budaya dari luar seringkali menjadi tantangan yang besar bagi pertahanan tradisi dan kearifan lokal.

"Menjaga kebudayaan di era ini bukanlah perkara mudah. Globalisasi, modernisasi, dan bahkan di era digital ini masuknya budaya-budaya dari luar sering kali menjadi tantangan yang besar bagi pertahanan tradisi dan kearifan lokal. Namun, desa-desa yang kita apresiasi hari ini adalah contoh nyata ketangguhan budaya. Mereka membuktikan bahwa kebudayaan dapat beradaptasi dengan zaman, tanpa kehilangan akar sejarah dan nilai-nilai luhurnya," jelasnya.

Ia menambahkan, Kegiatan Apresiasi Desa Budaya ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa yang telah berhasil mengembangkan potensi melalui pelestarian tradisi, pemberdayaan ekonomi berbasis budaya, dan upaya mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.

Fadli mengajak desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk menjadikan desa-desa budaya yang menerima penghargaan tahun ini sebagai sumber inspirasi.

"Semoga penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan, tetapi juga pemantik semangat untuk terus berkarya, berinovasi, mendorong lahirnya berbagai inisiatif, dan memastikan agar desa-desa budaya tetap menjadi penjaga masa lalu, pedoman di masa kini, dan penyambung generasi masa depan," tambah Fadli.

Fadli Zon mengaku bersyukur saat ini pemerintah mempunyai Kementerian Kebudayaan. Kata dia, kementerian ini tentunya sebagai komitmen pemerintah dalam memajukan dan menjaga kelestarian kebudayaan ranah air.

"Sejak Indonesia merdeka akhirnya kita mempunyai Kementerian Kebudayaan yang komitmen untuk memajukan kebudayaan berakar dari amanat pasal 32 undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," bebernya.

Untuk diketahui, kegiatan Apresiasi Desa Budaya tahun ini di laksanakan di Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Beragam kegiatan penampilan maupun perlombaan tradisi yang menonjol di Desa Lalang. Diantaranya tradisi Malam Ngaso Pajangan yang digelar sebelum hari pembukaan, lomba Ngayun, penampilan tradisi berebut lawang, malam gelar budaya desa berupa tari maupun musik tradisional, Parade Festival dan makan gratis.

Kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi daya desa, daya warga, pemerintah desa, masyarakat desa dan komunitas di dalam program pemajuan kebudayaan desa. Pada tahun 2024, terdapat 18 Desa Budaya yang ikut meramaikan kegiatan Apresiasi Desa Budaya.

Setelah melalui proses penilaian dari dewan juri, terpilih 5 desa di antaranya Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan Desa Dasun Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.

Kemudian, Desa Krikilin Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah dan Desa Kebondalam Kidul Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Terakhir, yakni Desa Rambutan Masam Kecamatan Muara Tambesi Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.




(dai/dai)


Hide Ads