Sebuah desa di Kabupaten Belitung menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Namanya Desa Keciput. Ikon desa ini adalah Pantai Tanjung Kelayang.
Pantai ini menyuguhkan keindahan batu granit raksasa dan desa wisata. Bahkan, batu granit di pantai ini termasuk objek wisata Geopark Belitong yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2021.
Lokasinya ada di Dusun Tanjung Kelayang, tepatnya di Desa Wisata Keciput. Kawasan ini tak pernah sepi dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Dari pusat kota, jaraknya 27 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan posisi yang strategis ini dan adanya kekayaan alam yang melimpah, Desa Keciput menerima ADWI dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Adapun lima Kategori Penilaian ADWI, yakni Daya Tarik Desa Wisata, Amenitas, Digital, Kelembagaan dan SDM serta esiliensi.
Pada 2020-2021, Desa Wisata Keciput tersohor dengan Wisata Baharinya. Kemudian, 2022 Desa ini menawarkan berbagai macam wisata baru, seperti wisata bahari unggulan, wisata edukasi penyu dan madu trigona/nirun, wisata kuliner, wisata budaya dan wisata sejarah.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) itu diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung ke Pulau Belitung. Kata Sandi, Belitung targetnya wisata berkualitas dan berkelanjutan.
"Kualitas udara sangat baik, berarti yang datang ke sini itu bukan yang berbondong-bondong tapi wisata khusus pencinta alam, pecinta budaya, olahraga dan wisata minat khusus, sehingga kami berencana menarik wisatawan nusantara dan mancanegara," ujar Sandiaga Salahudin Uno kepada wartawan di Belitung.
Desa Keciput ini diharapkan sebagai desa percontohan bagi desa-desa di wisata di Indonesia. Tujuannya, untuk menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan menunjukkan potensi desa.
"(Wisata di Desa Keciput) Ini sudah ideal, jangan diubah-ubah lagi, beberapa kali saya kesini dan saya sangat aenang sekali akhirnya Desa Keciput mendapat ADWI," tambahnya.
Diketahui, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) telah dilaksanakan selama 3 tahun. Sejauh ini ada 175 desa wisata terbaik yang telah mendapatkan penghargaan.
Tahun 2024, ADWI kembali diselenggarakan dengan mengangkat tema 'Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia'.
(dai/dai)