.webp)
Bagi masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) pasti sudah tahu dengan Jakabaring Sport City (JSC). JSC merupakan kompleks dari berbagai fasilitas olahraga yang ada di Kota Palembang.
JSC diketahui sudah beberapa kali menggelar perhelatan olahraga baik skala nasional hingga internasional. Adapun event olahraga yang pernah digelar di JSC yakni PON 2004, SEA Games 2011 dan Asian Games 2018. Kini, JSC bukan hanya sebagai kompleks olahraga saja. Tapi juga sebagai tempat wisata bagi warga wong kito.
Direktur Pemasaran Operasional JSC Geri Radityo Suparudin menceritakan sejarah berdirinya kompleks olahraga ini. Dia mengatakan, pembangunan kawasan JSC dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, dimulai tahun 2001 dan berlanjut pada pelaksanaan PON Tahun 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejarah JSC dimulai 2004 waktu itu kita ditunjuk sebagai tuan rumah PON, yang baru dibangun Gelora Sriwijaya (GSJ), Gor Dempo, baru dua itu saja," katanya kepada detikSumbagsel, Selasa (23/5/2023).
 Pengunjung saat mendatangi kompleks JSC. (Candra Setia Budi/detikSumbagsel) Foto: Pengunjung saat mendatangi kompleks JSC. (Candra Setia Budi/detikSumbagsel) |
Setelah itu, kompleks JSC terus berkembang seiring Palembang dipercaya ikut menjadi salah satu penyelenggara pada ajang SEA Games 2011 dan Asian Games 2018.
"SEA Games menambah Aquatic, Atletik, Gor Ranau, dan Wisma Atlet. Pada saat Asian Games bertambah lagi ada Venue Dayung. Total venue ada 22," ujarnya.
Adapun 22 venue yang ada di kompleks JSC antara lain, Stadion Gelora Sriwijaya, Sport Saint Centre (SSC), Tennis Centre, Gedung Ranau, Gedung Dempo.
Kemudian, venue aquatic stadium, lapangan panahan, atletik stadium, lapangan softball dan lapangan Baseball.
Lalu, venue panjat tebing, voli pantai, sepatu roda, bowling, lapangan tembak, skatepark, petanque dan squash, dayung, sky air dan danau triathlon.
Kompleks ini, sambungnya, tidak langsung dibangun tapi perlahan-lahan. Dulunya di bawah UPTD lalu dikelola oleh Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD), menjelang Asian Games pada tahun 2017 kemudian dibuatlah Badan Usaha Milik Negara (BUMD) hingga sekarang.
"Untuk perawatannya dilakukan secara berkala," ungkapnya.
Venue-venue yang ada di kompleks JSS ini, kata Andi, bisa disewa. Untuk syaratnya, sambung dia, masyarakat dapat mengirimkan surat ke kantor sekretariat.
"Suratnya dimasukkan terlebih dahulu, dan nanti akan dibalas serta diberi rincian untuk harganya," jelasnya.
Jadi Tempat Wisata
Geri mengatakan, setelah kompleks JSC ini telah mengalami banyak perubahan, sehingga membuat warga tertarik untuk datang hingga kini menjadi salah satu tempat wisata di Palembang. Jika akhir pekan, jumlah pengunjung di JSC bisa mencapai 5.000 orang per hari. Namun, di hari biasa sekitar 1.000 orang.
"Dua hari (Sabtu-Minggu) bisa 10.000 orang, jika ada event bisa mencapai 10.000 per hari. Di hari biasa bisa mencapai 1.000. Spot yang paling banyak dikunjungi yakni berkuda, lapangan tembak, kemudian ada bowling yang tiap hari penuh," ujarnya.
Bukan hanya jadi tempat wisata, Gery mengatakan, setiap harinya selalu ada orang yang berolahraga di JSC, di antaranya di Gor Ranau, Venue Dayung, dan Aquatic.
"Di GOR Ranau ada orang latihan gulat, Venue Dayung selalu ada latihan wushu dan anggar dan untuk Aquatik ada atlet-atlet yang latihan renang dan loncat indah," ungkapnya.
Dia menambahkan, JSC bukan hanya kompleks olahraga dan tempat wisata saja. Tapi juga bisa digunakan untuk tempat konser.
"Tanggal 17 Juni 2023, Insya Allah ada konser Noah di lapangan Atletik dua," katanya.
(nkm/nkm)
